Menurut KBBI, gangguan adalah suatu hal yang menyebabkan ketidakwarasan atau ketidaknormalan (tentang jiwa, kesehatan, pikiran). Sedangkan emosi adalah keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan).
Dalam sumber lain, gangguan emosional diartikan sebagai hambatan dalam proses penyesuaian diri melalui tingkah laku yang kurang sesuai dengan nilai dan norma dalam kelompok usia atau masyarakat secara umum sehingga memberikan kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.Â
Ciri-ciri Gangguan Emosional
Sering kali, gangguan emosional dikaitkan dengan anak-anak atau remaja. Namun, orang dewasa bahkan lansia juga dapat merasakan gangguan ini yang ditunjukkan dengan beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Tidak mampu berperilaku sesuai dengan situasi karena kurangnya kemampuan menyesuaikan diri.Â
- Tidak mampu membangun hubungan pertemanan dengan teman sebaya.
- Mudah terpancing emosionalnya, seperti mudah marah atau sedih jika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginannya.
- Merasa stres atau cemas dari hal-hal kecil.
- Muncul gejala fisik dalam kondisi tertentu yang muncul ketika ada gangguan emosional.
- Suka bertindak agresif, destruktif, mengganggu, dan sulit diajak kooperatif.
- Bertindak melanggar aturan atau norma, seperti norma sosial, suslila, agama, dan hukum
Penyebab Gangguan Emosional
Penyebab beberapa gangguan emosi pada individu belum dapat diketahui secara pasti karena terdapat berbagai variabel yang bisa mempengaruhi. Akan tetapi, penyebab tersebut dapat dikelompokkan secara umum ke dalam beberapa faktor yang dapat menimbulkan tanda-tanda gangguan emosional, di antaranya:
- Faktor biologis
Kondisi biologis terbukti memiliki hubungan terhadap gangguan emosi, seperti gangguan yang mempengaruhi kondisi janin di dalam kandungan, kurangnya nutrisi yang diterima tubuh sejak usia dini (Ashen & Janes, 1978), serta kondisi genetik dalam keluarga yang sudah mengalami gangguan sebelumnya. - Faktor lingkungan
Gangguan emosional juga bisa muncul dari faktor di luar individu, yaitu faktor lingkungan. Perlakuan orang sekitar yang buruk, pengalaman peristiwa traumatis, kurangnya perhatian dari orangtua, kurangnya interaksi dengan teman yang baik, serta konsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang dapat berpengaruh terhadap kondisi emosional individu. - Penyakit kronis
Terdapat studi yang menunjukkan keterkaitan yang kuat antara penyakit kronis dengan gangguan emosional. Penyakit seperti tumor, stroke, TBC, hepatitis, diabetes mellitus, serta jantung dapat menimbulkan gangguan emosional. Terbukti dalam penelitian yang menemukan bahwa individu dengan satu penyakit kronis memiliki 2,6 kali risiko lebih besar mengalami gangguan emosional. Ditambah lagi, jika individu memiliki komplikasi penyakit kronis, maka risiko gangguan emosionalnya akan lebih besar.
Contoh Gangguan Emosional
Orang dengan gangguan emosional dapat memiliki perilaku yang berdampak negatif bagi dirinya. Misalnya, malas belajar, mudah marah terhadap masalah kecil, sering menunjukkan ketidakpuasan dalam banyak hal atau dalam perilaku yang lebih parah melampiaskan emosi dengan hal-hal seperti bertengkar, berjudi, melakukan kejahatan, menggunakan obat-obatan terlarang.
Peristiwa traumatis yang menimbulkan munculnya kesedihan yang mendalam juga merupakan bentuk gangguan emosional. Contohnya terdapat dalam suatu penelitian, di mana hasilnya menunjukkan bahwa bencana dapat berakibat pada kesedihan yang parah. Contoh lainnya, kesedihan karena berpisah dengan orangtua juga menjadi bentuk gangguan emosional.Â
Dampak Gangguan Emosional