5G merupakan standar terbaru dalam telekomunikasi seluler yang diantisipasi akan menawarkan kecepatan transfer data yang lebih tinggi, latensi yang lebih rendah, dan kapasitas yang lebih besar dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Selain itu, 5G juga diharapkan dapat menyediakan dukungan untuk jumlah perangkat yang lebih besar di area yang sama, serta dapat digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan koneksi tinggi seperti internet of things (IoT) dan realitas virtual. Namun, meskipun 5G diantisipasi akan diluncurkan pada tahun 2020, masih ada banyak hal yang harus diselesaikan sebelum teknologi ini dapat digunakan secara luas.
Bagaimana Perkembangan 5G di Indonesia
Sebenarnya, 5G memiliki kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan generasi sebelumnya, yaitu 4G, dan memiliki latensi yang lebih rendah. Hal ini memungkinkan untuk meningkatkan kinerja aplikasi yang membutuhkan koneksi yang cepat dan responsif, seperti video streaming, gaming online, dan telekonferensi. Namun, ada beberapa kendala yang harus diatasi dalam implementasi 5G, seperti yang Anda sebutkan di atas.
Pertama, 5G memiliki daya tembus yang lebih rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya karena menggunakan frekuensi yang lebih tinggi. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam menjangkau daerah yang terpencil atau yang mengalami gangguan penghalang seperti tembok dan beton. Kedua, penggunaan frekuensi radio yang penuh juga dapat menjadi kendala dalam implementasi 5G. Penambahan jangkauan frekuensi jaringan 5G dapat menyebabkan interferensi dengan sinyal yang lain, sehingga mengurangi kualitas koneksi.
Kekurangan jaringan 5G yang lain adalah biayanya yang masih cukup tinggi. Selain itu, ketersediaan perangkat yang kompatibel dengan teknologi 5G masih terbatas, sehingga tidak semua orang bisa menikmati keunggulan dari teknologi ini. Selain itu, masih terdapat beberapa isu tentang dampak radiasi dari teknologi 5G yang masih harus diselidiki lebih lanjut. Walaupun demikian, teknologi 5G memang memiliki potensi yang luar biasa dalam meningkatkan konektivitas dan kecepatan jaringan, terutama untuk kegiatan yang membutuhkan jaringan stabil seperti sistem pembelajaran daring dan video conference.
Dan terakhir, infrastruktur yang belum merata di Indonesia juga dapat menjadi kendala dalam implementasi 5G. Pembangunan jaringan 5G memerlukan investasi yang tinggi dan membutuhkan waktu untuk mencakup seluruh wilayah Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H