Ibu,Â
aku tak pulang
aku mau turun ke jalanÂ
melangkah bersama kawan-kawanku
mengadu kepada kepal tangan
untuk sesak yang membelenggu
Ibu,Â
hari ini aku tak membawa buku dan pulpen
kusisihkan stip dan makalah di almari
kuberbekal bendera dan kepal tangan aku basuhÂ
dengan mantra dan doa
karena aku yakin diktat-diktat hanyalah pintu
sedang jalanan adalah tempatku membelai bangsa
Ibu,
aku tak pulangÂ
tak bisa pulang
aku tersesat di lorong-lorong hitamÂ
yang penuh sandiwara dan moncong senjata
Ibu,
aku takut
doakan aku
serigala-serigala menatapku dengan amarah
mungkinkah mereka lapar atau mungkin kenyang
karena disuap dengan darah dan bangkai temanku
yang tergeletak tak berdaya
Ibu,
aku tak pulang
tak mau pulang
sayap Jibril telah menerbangkanku
dikuyup darahku yang menggenangi aspal
/Majene, 2019, Naga Ali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H