Mohon tunggu...
Muhammad Fathanah
Muhammad Fathanah Mohon Tunggu... Freelancer - a.k.a Naga Ali Mandar

Perindu-Nya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ibu, Aku Tak Pulang

30 September 2019   21:52 Diperbarui: 3 Oktober 2019   18:57 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu, 

aku tak pulang

aku mau turun ke jalan 

melangkah bersama kawan-kawanku

mengadu kepada kepal tangan

untuk sesak yang membelenggu

Ibu, 

hari ini aku tak membawa buku dan pulpen

kusisihkan stip dan makalah di almari

kuberbekal bendera dan kepal tangan aku basuh 

dengan mantra dan doa

karena aku yakin diktat-diktat hanyalah pintu

sedang jalanan adalah tempatku membelai bangsa

Ibu,

aku tak pulang 

tak bisa pulang

aku tersesat di lorong-lorong hitam 

yang penuh sandiwara dan moncong senjata

Ibu,

aku takut

doakan aku

serigala-serigala menatapku dengan amarah

mungkinkah mereka lapar atau mungkin kenyang

karena disuap dengan darah dan bangkai temanku

yang tergeletak tak berdaya

Ibu,

aku tak pulang

tak mau pulang

sayap Jibril telah menerbangkanku

dikuyup darahku yang menggenangi aspal

/Majene, 2019, Naga Ali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun