Mohon tunggu...
Muhammad Fatahillah
Muhammad Fatahillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang pemuda yang menyukai ketenangan dan alam

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Jurusan Ilmu Komunikasi 21107030088

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Intip Sejarah Masjid Kubah Emas Depok, Masjid yang Dilapisi Emas

11 Mei 2022   14:05 Diperbarui: 11 Mei 2022   17:03 1690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masjid Dian Al Mahri atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Kubah Emas merupakan salah satu masjid ternama di Indonesia. Masjid ini memiliki kemegahan hingga menjadi perbincangan banyak orang. Pasalnya masjid ini memiliki kubah yang dibalut dengan emas. Berkat kemegahannya masjid ini disebut sebagai masjid paling megah di Asia Tenggara.

Kubah-kubah masjid ini dilapisi emas dengan mozaik kristal. Sekilas kubah utama masjid ini terlihat berbentuk seperti kubah Taj Mahal di India atau kubah masjid-masjid Persia.

Tak hanya kubah yang dilapisi emas, masjid ini juga menyimpan kemegahan di berbagai penjuru. Hampir seluruh bangunan masjid dibalut dengan marmer dan granit, termasuk ubin halamannya. Kemewahan yang ditawarkan Masjid Kubah Emas telah menjadi daya tarik pengunjung sebagai destinasi wisata religi.

SOSOK PENDIRI MASJID KUBAH EMAS

sumber : suar.grid.id
sumber : suar.grid.id

Masjid ini dibangun oleh pengusaha asal Banten bernama Dian Djuriah Maimun al-Rasyid. Nama Mahri yang disematkan pada nama masjid ini diambil dari nama salah satu anak Dian.

Dian merupakan pengusaha asal Banten kelahiran 1953. Terkenal sebagai pengusaha yang sukses, usaha yang dimiliki Dian terbilang cukup banyak, salah satunya usaha di bidang properti yang dirintisnya dari tahun 1980. Namun, Dian lebih banyak menghabiskan fokus usahanya di negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi.

Banyak orang mengenal Dian sebagai pengusaha yang sukses. Tetapi dengan kesuksesannya itu, Dian tetap menjadi seorang yang dermawan yang gemar menolong anak yatim piatu dan membangun masjid. Total masjid yang dibangun Dian sekitar 1000 masjid yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk Masjid Kubah Emas.

Masjid Kubah Emas merupakan salah satu masjid termegah yang pernah ia bangun. Masjid ini mulai didirikan pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006. Memiliki luas sekitar 8000 meter persegi tertanam di lahan seluas 70 hektar, membuatnya menjadi masjid terluas di Jabodetabek.

Pada awalnya Dian membangun masjid-masjid tersebut dilatarbelakangi spontanitas terhadap keadaan sosial masyarakat. Suatu ketika ia sedang berjalan-jalan ke suatu daerah, lalu ia melihat daerah tersebut masih jarang terdapat masjid, maka muncul niat Dian untuk segera membantu membangun masjid di daerah tersebut. Maka tak heran jika ia dikenal dengan orang yang dermawan dan suka menolong.

Menurut Dian, masjid adalah representasi dari rumah Tuhan, sehingga membangun masjid adalah suatu bentuk ibadah. Dian membangun masjid yang megah dan mewah juga bertujuan agar masjid yang ia bangun dapat membuat jamaah lebih khusyuk dalam beribadah dan memberikan kesadaran akan kebesaran Tuhan.  

ARSITEKTUR MASJID

sumber : merdeka.com
sumber : merdeka.com
Mengenai arsitektur Masjid Kubah Emas, masjid ini memiliki arsitektur bangunan yang mirip seperti masjid-masjid di Timur Tengah sebagai daerah kelahiran Islam, yakni dengan menara dan kubah yang bersisian, halaman depan yang luas, dan diperindah dengan detail serta hiasan elemen-elemen segi delapan.

Ciri khas Masjid Kubah Emas ada pada bagian kubah yang dilapisi emas, masjid ini memiliki 5 kubah yang mempunyai diameter yang berbeda-beda. Kubah utama berdiameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter dan memiliki tinggi 25 meter. Sedangkan 4 kubah kecil berdiameter bawah 6 meter, diameter tengah 7 meter, dan memiliki tinggi 8 meter

Kubah-kubah tersebut dilapisi dengan emas 24 karat setebal 2-3 milimeter. Bukan hanya bagian kubah saja yang dilapisi emas, bagian relief di atas podium imam, dan dekorasi langit-langit masjid ini juga dilapisi emas yang berbeda-beda karatnya. Sisa-sisa emas juga digunakan untuk membalut mahkota pilar masjid yang berdiri kokoh berjumlah 168 pilar.

Terdapat tiga teknik pemasangan emas yang dilakukan. Pertama, pemasangan dengan serbuk emas untuk bagian mahkota pilar. Kedua, teknik gold platting untuk bagian lampu gantung, ornament kaligrafi, pagar mezanin dan ujung langit-langit kubah. Dan yang ketiga, dengan teknik gold mozaik solid untuk pemasangan kubah utama dan kubah menara.  

LOKASI MASJID

Masjid Kubah Emas beralamat di Jl. Meruyung Raya, Kecamatan Limo, Kota Depok, Jawa Barat 16515. Lokasinya tidak begitu jauh dari pusat kota Depok, dengan menaiki kendaraan motor hanya memerlukan waktu sekitar setengah jam untuk sampai ke lokasi masjid ini.

Begitu sampai di lokasi pengunjung akan disambut oleh gerbang yang dijaga oleh penjaga pos untuk mengecek kedatangan pengunjung. Untuk pengunjung kendaraan bermotor dapat memarkirkan kendaraannya di area sekitar pos penjaga. Sedangkan untuk kendaraan roda empat dapat parkir di area sekitar masjid yang sudah disediakan.

Begitu memasuki ruangan utama masjid yang dapat menampung kurang lebih sekitar 8000 jamaah, pengunjung akan melihat langit-langit tinggi yang ditopang oleh pilar-pilar kokoh berbahan granit. Pengunjung akan merasakan getaran jiwa akibat kemegahan yang diperlihatkan bagian dalam masjid.

FILOSOFI ISLAM PADA BAGIAN-BAGIAN MASJID

Filosofi islam juga terkandung pada bagian-bagian masjid ini. Terdapat 5 kubah masjid yang merujuk pada rukun Islam dan 6 menara yang merupakan jumlah rukun iman. Pintu masuk masjid termasuk pintu menara berjumlah 17 yang sesuai dengan jumlah rakaat sholat wajib umat Islam. Lalu pada bagian kubah utama terdapat 33 jendela menggunakan kaca patri yang tiap jendela ada 3 nama lain Allah merujuk pada Asmaul Husna.  

Pada akhir pekan atau hari libur, biasanya Masjid Kubah Emas akan didatangi ribuan orang yang berasal dari berbagai daerah. Bahkan keadaan masjid bisa lebih ramai saat ada peringatan hari Agama atau hari raya.

Namun, semenjak pandemi Covid-19 datang jumlah pengunjung masjid ini berkurang secara signifikan. Suasana masjid pun sepi dan tidak seramai sebelumnya.

Walaupun begitu, sepinya suasana kawasan Masjid Kubah Emas justru dapat membuat pengunjung yang datang bisa mengagumi kemegahan masjid ini lebih utuh.

Jadi, apakah kamu tertarik untuk mengunjungi masjid megah ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun