Muslim India yang diteriaki oleh sekelompok pria di negara bagian Karnataka, India, menyulut berbagai kecaman dari banyak pihak di tengah larangan pengunaan hijab di area perguruan tinggi di negara bagian tersebut.Â
Baru-baru ini beredar video di internet seorang wanitaWanita yang berada dalam video tersebut bernama Muskan Khan, ia dikelilingi sekelompok pria menggunakan selendang safron saat dia tiba di kampusnya di Mandya. Mereka mulai meneriaki Muskan dengan kalimat "Jai Shri Ram" (Terpujilah Dewa Rama), lalu Muskan membalas dengan teriakan "Allahuakbar" (Allah Maha Besar) sebagai balasan dari slogan mereka tersebut.
Sesaat setelah kejadian itu segera otoritas perguruan tinggi yang berada dekat dengan kejadian tersebut menjaga Muskan dan mengantarnya ke dalam kampus.
Larangan penggunaan hijab di sekolah dan perguruan tinggi di negara bagian Karnataka, India, menimbulkan banyak kontroversi dan aksi protes. Buntut dari larangan tersebut menyebabkan kekhawatiran bahwa serangan dan diskriminasi terhadap simbol Islam tersebut merupakan bagian dari gerakan sayap kanan Hindu yang ingin memaksakan nilai Hindu pada minoritas.Â
Muslim di India adalah masyarakat minoritas. Di negara bagian Karnataka jumlah Muslim hanya 12% dari total penduduk. Dan populasi Muslim di India hanya 15% dari jumlah populasi atau hanya sekitar 200 juta warga dari 1,39 miliar warga India. Meski menjadi agama terbesar kedua setelah Hindu, Muslim di India masih mendapat tindakan diskriminasi dari pemerintahnya.
Dilansir dari CNN Indonesia, pada bulan Januari kemarin, para siswi Muslim di sebuah sekolah yang dikelola pemerintah di Distrik Udupi, negara bagian Karnataka, India, diwajibkan melepas hijab mereka jika ingin masuk sekolah. Mereka melakukan protes larangan tersebut di luar sekolah menengah khusus perempuan itu.
Selang beberapa waktu beberapa sekolah turut memberlakukan aturan serupa. Hal ini membuat pengadilan tinggi negara bagian harus turun tangan untuk menengahi masalah yang terjadi. Hakim pengadilan akan mendengarkan petisi yang diajukan oleh para siswa yang memprotes larangan itu.
Pemerintah Karnataka diketahui dipimpin oleh Partai Bharatiya Janata (BJP)/ Perdana Menteri Narendra Modi, Â telah mendukung larangan diskriminatif tersebut.Â
"Pemerintah atau pengadilan harus memberikan petunjuk yang jelas. Pemerintah sudah memberikan instruksi kepada kami. Manajemen kami sangat ketat tentang kebijakan seragam. Manajemen menyuruh saya menerapkan kebijakan seragam yang sangat ketat, sehingga kami akan menerapkannya." kata Kepala Sekolah RN Shetty Pre-University College, Naveen Shetty.
Larangan hijab tersebut membuat para siswi Muslim di India gusar. Mereka merasa hak-hak beragama mereka dirampas. 7 Februari ratusan siswi mengenakan cadar bersama orang tuanya turun ke jalan memprotes larangan tersebut sambil membawa bendera India dan poster bertuliskan "Menggunakan hijab adalah hak kami".