Manusia merupakan makhluk hidup yang saling berdampingan, tidak hanya dengan manusia saja melainkan makhluk hidup lainnya. Pada kenyataannya antara individu dengan individu lain tidak terlepas dari konflik. Konflik yang dihasilkan tentu menimbulkan sebuah gesekan yang berbeda setiap individunya terhadap individu lain.Â
Dampak yang dihasilkan tentu tidak bisa dianggap sepele, karena berdampak pada menyalahkan diri sendiri, menyakiti diri sendiri, hingga merasakan kesepian atau kehampaan yang begitu besar dan berlangsung lama.
Konflik terhadap individu menyebabkan stres dan depresi. Terkadang orang yang mengalami stres dan depresi membutuhkan perhatian lebih dan hiburan. Hiburan yang dilakukan adalah dengan cara mendengarkan musik.
Musik merupakan salah satu cara seseorang untuk menghilangkan rasa bosan, penat, lelah, dan bisa menjadi sumber ketenangan bagi pendengarnya dan meluapkan emosinya atau yang disebut dengan istilah sekarang healing.
Banyak di antara lagu dan musisi di tanah air Indonesia, Baskara Putra pencipta album musik Menari Dengan Bayangan sekaligus vokalis Hindia menjadi musisi yang menyita perhatian khalayak. Lagu karangan Baskara Putra di album Menari Dengan Bayangan cukup diminati oleh khalayak umum dan menjadi populer.Â
Hal itu didasari oleh latar belakang musik yang dibuat sehingga khalayak merasa tertarik. Tidak hanya tertarik bahkan beberapa khalayak merasa album musik Menari Dengan Bayangan dapat dijadikan alternatif untuk healing dikarenakan sajak lirik yang menyentuh.
Album tersebut sangat populer di khalayak umum terutama diusia remaja. Hal tersebut juga bertepatan dengan populernya healing di kalangan remaja.Â
Berawal dari kecemasan seseorang yang ingin mencari rasa aman, nyaman serta mencari jalan keluar dari kegelisahan yang dialami. Salah satu caranya adalah dengan healing mendengarkan musik.
Musik yang dihasilkan tidak hanya melodi dan nada yang bagus tetapi juga membawa para pendengarnya untuk merasakan apa yang dirasakan oleh pencipta lagu yaitu Baskara Putra. Bahkan beberapa pendengar merasakan juga hal yang sama dialami dikehidupan Baskara Putra dengan pendengarnya.Â