Mohon tunggu...
MOKHAMAD FARID FAUZI
MOKHAMAD FARID FAUZI Mohon Tunggu... Lainnya - Bapak

S1 Sarjana Ekonomi Universitas Airlangga - Surabaya S2 Master in Development Management di Asian Institute of Management - The Philippines

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pengalaman Karantina Mandiri

12 Agustus 2020   17:13 Diperbarui: 12 Agustus 2020   17:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Penulis mencoba untuk melakukan karantina mandiri tanpa melakukan tes apapun. Tidak ada maksud dan tujuan spesifik dalam melakukan karantina mandiri. Penulis hanya ingin melakukan dan mempunyai pengalaman karantina mandiri bersamaan dengan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH). Anak-anak juga sekolah dari rumah / sekolah online.

Penulis adalah seorang bapak dengan satu istri yang juga bekerja. Penulis mempunyai dua orang anak, satu anak kelas usia SMP dan satu anak lagi masih kelas 3 SD. Di rumah penulis terdapat 2 kamar tidur yang digunakan, yaitu 1 kamar suami-istri dan 1 anak untuk 2 orang anak. Selain itu juga terdapat 1 dapur sekaligus tempat cuci piring, 1 buat lemari es, 1 buah mesin cuci dan 1 kamar mandi beserta WC.

Ada dua asumsi karantina, yaitu seluruh keluarga menjalani karantina dan hanya satu orang menjalani karantina, yaitu penulis sendiri. Penulis mulai dari karantina satu orang, yaitu penulis sendiri. Asumsi karantina selama 14 hari.

Karantina Satu Orang

Dengan tidak adanya fasilitas kamar tambahan, maka penulis tidur diluar kamar. Tidak ada ruangan khusus yang tersisa. Artinya penulis menyiapkan tempat tidur setiap malam dan kemudian merapikan setiap pagi. Apakah bekas tempat tidur tersebut disemprot disinfektan? Jawabannya TIDAK. Ada berapa rumah di Indonesia yang memiliki kamar sisa untuk tidur? TIDAK TAHU.

Bagaimana dengan kamar mandi beserta WC. Penggunaannya bergantian. Penulis mendapat giliran terakhir setiap pagi dan sore. Apakah di semprot disinfektan setelah saya gunakan? TIDAK. Apakah aman dari corona? TIDAK TAHU.

Bagaimana dengan mesin cuci. Ada dua pilihan, yaitu mencuci baju bersama atau saya mencuci baju sendiri. Saya mencoba keduanya. Jika saya mencuci baju sendiri maka saya menunggu selama tiga hari agar jumlah pakaian cukup banyak untuk satu mesin cuci. Pasti ada pencemaran bau dan mungkin juga kotoran disini. Penulis mencuci baju bersama keluarga, dapat dicuci setiap hari. LEBIH BERSIH. Manakah yang lebih aman atau lebih bersih dari penyebaran penyakit? TIDAK TAHU.

Apakah makanan dibedakan? Hampir tidak mungkin. Sepasang suami istri bekerja hampir tidak mungkin membuat makanan terpisah atau sebut saja buat dua paket masakan. Gelas, piring dan sendok bisa terpisah tapi fasilitas cuci piring cuma ada satu buah. Apakah aman dari penularan virus? TIDAK TAHU. Lemari es cuma ada satu dan kami membuka secara bergantian di gagang pintu yang sama.

Karantina Mandiri Satu Keluarga

Jawabannya hampir TIDAK MUNGKIN dilakukan. Kami tidak mampu melakukan stok sayur segar selama 14 hari. Untuk lauk-pauk dan nasi mungkin, tapi sayur segar tidak mungkin. Bahan bakar juga tidak cukup untuk 14 hari. Belum lagi jika ada tugas sekolah anak yang membuat kami harus keluar untuk membeli sesuatu, misalnya pensil warna dan lain sebagainya.

Ini hanya pengalaman singkat kami. Orang lain dan keluarga lain mungkin mempunyai pengalaman yang berbeda dan lebih baik, mungkin dapat disampaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun