Ketiga, minimnya literasi digital dan kesadaran terkait privasi di kalangan warga desa turut menggerus ruang privat mereka di dunia maya. Tanpa pemahaman yang cukup, warga rentan oversharing informasi sensitif atau tertipu oleh oknum tidak bertanggungjawab di dunia maya.
Fenomena transformasi ruang publik dan privat di era desa digital tentu saja melahirkan beragam implikasi sosial bagi kehidupan masyarakat desa, baik positif maupun negatif. Dari sisi positif, desa digital membuka peluang partisipasi publik, mendemokratisasi informasi, hingga menciptakan kolaborasi antar warga lintas wilayah.
Namun di sisi lain, desa digital juga berpotensi melahirkan disintegrasi sosial akibat melemahnya interaksi tatap muka, meningkatnya kesenjangan akses informasi antar kelompok masyarakat, hingga meluasnya ujaran kebencian dan fenomena hoaks di ruang publik maya. Belum lagi persoalan privasi dan keamanan data pribadi warga yang masih jauh dari standar ideal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H