Mohon tunggu...
mfarhanandelahibatullah
mfarhanandelahibatullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa uir yang mempunyai hobi berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Keamanan siber di Indonesia, Tantangan, Strategi dan Peran Generasi Muda

31 Desember 2024   09:29 Diperbarui: 31 Desember 2024   12:29 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Keamanan siber di Indonesia

Tantangan, Strategi, dan

Peran Generasi Muda

Saat ini teknologi telah berkembang pesat di dunia. Bermacam macam teknologi telah di ciptakan salah satu contoh nya yaitu media sosial seperti tiktok, Instagram, twitter, facebook, dan yang saat ini sangat terbaru yaitu artificial intelligence (AI). Hal ini memberikan kita kemudahan dalam melakukan atau mengakses sesuatu. Tetapi sesuatu yang instan juga memiliki konkuensinya, konsekuensi tersebut dapat berupa ancaman, ancaman ini bisa kita sebut dengan cyber crime atau kejahatan siber. Hal ini perlu kita perhatikan apabila kita tidak bisa melindungi data- data kita di dalam dunia maya atau internet maka kemungkinan besar data pribadi kita akan bocor, makanya penting untuk kita tidak tutup mata untuk bealajar akan ilmu teknologi saat ini, contoh nya kita harus belajar namanya keamanan siber yang dimana keamanan siber (cyber security) dapat melindungi kita dalam ancaman keamanan siber atau cyber crime. Salah satu contoh ancaman siber yang paling terkenal yaitu serangan ransomware pada Mei 2017, WannaCry menginfeksi ratusan ribu computer di lebih dari 150 negara, termasuk organisasi- organisasi besar seperti rumah sakit, perusahaan, telekomunikasi dan lembaga pemerintahan.

Cyber security berasal dari dua kata dalam bahasa Inggris yakni cyber yang artinya dunia maya (internet) dan security yang artinya keamanan. Secara istilah, cyber security merupakan bentuk perlindungan terhadap sistem yang terhubung ke internet. Ini termasuk perangkat keras, perangkat lunak hingga data yang kamu miliki(Intern, n.d.). Keamanan siber (cyber security) merupakan sebuah praktik dalam melindungi system, data, informasi yang terdapat di dalam internet. Biasanya keamanan siber ini tidak hanya di lakukan oleh seseorang saja tetapi bisa di lakukan oleh Lembaga, Perusahaan dan pemerintahan untuk menjaga data- data mereka. Ancaman keamanan siber dapat berupa malware, ransomware, phising, dan denial of service. Hal ini merupakan sesuatu yang harus di perhatikan oleh negara Indonesia, karena dapat mengancam kehidupan bernegara. Keamanan siber menjadi isu yang semakin penting di era digital ini. Di Indonesia perkembangan teknologi semakin pesat dan ini menjadi sebuah tantangan bagi Indonesia untuk meningkatkan keamanan siber. Ancaman siber di Indonesia sudah banyak terjadi tentunya ancaman ini tidak hanya berasal dari individu atau kelompok kriminal.

Peran pemerintah sangat di perlukan dalam meningkatkan keamanan siber di Indonesia dengan cara meningkatkan sumber daya manusia nya, kita ketahui bahwa menurut data dari National Cyber Security Index (NCSI), Indonesia menempati peringkat ke- 49 dari 176 negara, dalam lingkup ASEAN, Indonesia berada di peringkat 5 dan masi tertinggal oleh negara tetangga nya seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina. Sudah banyak kasus ancaman siber yang terjadi di Indonesia salah satu nya yang viral yaitu hacker Bjorka yang membobol dan membongkar data milik pejabat saat itu, hal ini harus segera di Atasi oleh pemerintah agar ke depan nya tidak akan terjadi lagi pembobolan data yang dapat merugikan negara Indonesia. Indonesia sebenarnya saat ini Tengah dalam keadaan mendesak keamanan siber (cyber security) karena melihat kenyataan bahwa tingkat kejahatan di internet di Indonesia semakin meningkat.

A. Kondisi dan Data Keamanan Siber di Indonesia 

Indonesia masi darurat tentang keamanan siber hal ini bisa kita lihat data- data pada berita dan google teman-teman kondisi ini tentunya sangat merugikan negara kita dan warga negara nya sendiri karena mereka akan mengambil data pribadi kita dan bisa di gunakan untuk hal yang negatif, tetapi hal ini juga membuat indonesia sadar agar keamanan siber nya perlu di tingkatkan lagi.

Keamanan siber merupakan sesuatu yang sangat di perlukan di era digital ini karena rentan akan kebocaran data. Di Indonesia sudah berulang kali terjadi kebocoran data. Informasi tentang dugaan kebocoran data pajak itu awalnya menyebar di akun media sosial X @secgron milik pengamat keamanan siber Teguh Aprianto pada Rabu (18/9/2024). Dalam unggahannya, ia menyebutkan sebanyak 6 juta data nomor pokok wajib pajak (NPWP) diperjualbelikan di situs terbuka (open source) forum jual-beli data siber dengan harga sekitar Rp 150 juta(Kasus Kebocoran Data Terulang, Ada Apa?, n.d.).

Indonesia seringkali menjadi sasaran empuk dari sebuah ancaman siber berbagai institusi pemerintahan dan badan publik di Indonesia yang terus-menerus menjadi korban serangan peretasan, mengindikasikan bahwa Indonesia telah menjadi sasaran empuk bagi kejahatan siber. Fenomena ini mencerminkan kerapuhan sistem keamanan siber di Tanah Air. Menurut laporan National Cyber Security Index (NCSI), tingkat keamanan siber di Indonesia masih tergolong rendah. Indonesia hanya mendapatkan skor 63,64 dalam hal keamanan siber, menempatkannya di peringkat ke-49 dari 176 negara yang disurvei. Penilaian ini mencakup beberapa indikator kunci seperti keberadaan aturan hukum terkait keamanan siber, ketersediaan lembaga pemerintah yang mengurusi keamanan siber, serta tingkat kerja sama antar-pemerintah dalam hal ini(Tantangan Keamanan Siber Indonesia: Ancaman Dan Dampaknya, n.d.). Berikut merupakan grafik tentang insiden siber.

Hal ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia karena ancaman siber di Indonesia harus segera di atasi atau tidak akan merugikan negara dan warga negaranya, tentunya ini menjadi tantang tersendiri untuk indonesia sendiri di karenakan kekurangan sdm yang handal tentang ilmu informatika di bidang keamanan siber.

B. Tips agar aman dari serangan siber 

Cyber crime atau kejahatan siber dapat kita lawan dengan mempelajari tentang keamanan siber atau cyber security, tentu hal ini perlu kerja sama antara kesadaran masyrakat kita dan pemerintah kita. Di era digitalisasi yang kian pesat, keamanan siber menjelma menjadi pilar fundamental dalam mewujudkan transformasi digital yang sukses. Hal ini semakin penting seiring dengan gencarnya pemerintah mendorong transformasi digital di berbagai sektor. Kenapa perlu kesadaran kita karena apabila kita tutup mata akan ancaman siber ini maka data pribadi kita akan bocor, Masyarakat harus mengedukasi diri mereka. Keamanan siber ini bisa kita lakukan dari yang kecil dulu seperti membuat kata sandi yamg kuat, tidak asal mengklik link yang tidak tahu sumbernya dan tentunya kita harus selalu update tentang teknologi saat ini.

Peran pemerintah juga sangat di perlukan dalam meningkatkan keamanan siber seperti meningkatkan sumber daya manusia, dan meningkatkan infrastruktunya. Tanpa infrastruktur keamanan siber yang kuat, implementasi sistem pemerintahan berbasis elektronik akan terhambat. Serangan siber dapat berakibat fatal, seperti kebocoran data pribadi, serangan malware, dan peretasan sistem yang dapat mengganggu layanan publik, merusak reputasi pemerintah, dan bahkan membahayakan keamanan nasional. Lumpuhnya PDN beberapa waktu lalu menjadi bukti nyata akan bahaya serangan siber(Tantangan Keamanan Siber Indonesia: Ancaman Dan Dampaknya, n.d.).

C. Peluang sdm indonesia menjadi keamanan siber yang handal untuk beberapa tahun ke depan

Untuk beberapa tahun ke depan pastinya indonesia masih terus berbenah dengan sistem keamanan siber, dapat kita lihat bahwa indonesia masi tertinggal oleh negara tetangga nya mengenai permasalahan keamanan siber. Dalam lingkup ASEAN, Indonesia berada di posisi ke-5, kalah dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan setara dengan Filipina. Berikut adalah peringkat dan skor indeks keamanan siber 10 negara ASEAN berdasarkan data NCSI:

  1. Malaysia - Peringkat 22, Skor 79,22 poin
  2. Singapura - Peringkat 31, Skor 71,43 poin
  3. Thailand - Peringkat 45, Skor 64,94 poin
  4. Filipina - Peringkat 48, Skor 63,64 poin
  5. Indonesia - Peringkat 49, Skor 63,64 poin
  6. Brunei Darussalam - Peringkat 88, Skor 41,56 poin
  7. Vietnam - Peringkat 93, Skor 36,36 poin
  8. Kamboja - Peringkat 120, Skor 23,38 poin
  9. Laos - Peringkat 135, Skor 18,18 poin
  10. Myanmar - Peringkat 152, Skor 10,39 poin(PDN Diserang Hacker, Seberapa Lemah Keamanan Siber Indonesia?, n.d.). Untuk itu kita sebagai generasi muda harus sadar bahwa kalau bukan generasi kita siapa lagi yang akan menjadi pengaman data di Indonesia terkhusus yang kuliah di bidang ilmu komputer. Untuk menjadi cyber security yang handal sendiri ada beberapa cara di antara nya yaitu:
  • Memahami dan handal dalam Bahasa pemrogaman
  • Menentukan spesialisasi kita, keamanan siber ( cyber security) terbadi menjadi 3 spesialisai yaitu:
  • Offensive security, bertindak sebagai penyerang cabang nya bisa  pentester atau red team.
  • Defensive security, bertindak sebagai pertahanan cabang nya bisa SOC atau blue team.
  • Security research, melakukan riset terhadpap malware terbaru dan juga cyber threat terbaru
  • Latihan, ada banyak website yang menyediakan untuk melakukan Latihan untuk menjadi cyber security yaitu ada Hacktehbox untuk offensive security, Letsdefend.io untuk defensive security.
  • Nah, untuk itu generasi kita tidak boleh bermalas malasan untuk belajar ilmu teknologi atau ilmu computer karena tidak akan habis nya. Jika Indonesia memiliki 3 spesialisasi cyber security yang handal dan mereka bekerja sama maka kemungkinan besar ancaman siber di indonesia akan segera teratasi, tentunya hal ini juga perlu dorongan dari pemerintah seperti menyediakan tempat pelatihan dan infrastruktur yang memadai.
  •  

Keamanan siber atau cyber security merupakan elemen penting yang tidak dapat diabaikan di era digitalisasi yang berkembang pesat. Di Indonesia, ancaman siber terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi, seperti kasus ransomware WannaCry dan kebocoran data besar-besaran, menunjukkan kerapuhan sistem keamanan siber di tanah air. Meskipun upaya telah dilakukan, peringkat Indonesia dalam indeks keamanan siber masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Singapura.

Peran pemerintah sangat krusial dalam meningkatkan keamanan siber melalui penguatan sumber daya manusia, infrastruktur, dan kesadaran masyarakat. Selain itu, masyarakat juga harus berperan aktif dengan meningkatkan literasi digital mereka, seperti menciptakan kata sandi yang kuat, menghindari tautan mencurigakan, dan terus memperbarui pengetahuan tentang teknologi.

Generasi muda, khususnya yang menekuni ilmu komputer, memiliki peluang besar untuk berkontribusi sebagai tenaga ahli keamanan siber yang handal di masa depan. Dengan pemahaman mendalam tentang bahasa pemrograman, spesialisasi dalam keamanan siber (offensive, defensive, atau research), dan latihan melalui platform seperti HackTheBox atau LetsDefend, mereka dapat membantu mengatasi ancaman siber yang semakin kompleks.

Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga ahli keamanan siber, Indonesia dapat mengatasi berbagai tantangan siber dan menciptakan lingkungan digital yang aman dan terpercaya. Keamanan siber yang kuat adalah fondasi bagi keberhasilan transformasi digital dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

 

 

 

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun