Hubungan Internasional dapat dibagi menjadi dua kelompok epistemologis: "positivis" dan "pascapositivis". Hipotesis positivis bermaksud untuk menciptakan kembali teknik-teknik untuk ilmu-ilmu bawaan dengan menyelidiki pengaruh kekuatan material.Â
TeoriHipotesis sebagian besar berpusat di sekitar unsur-unsur hubungan dunia, misalnya, asosiasi negara, ukuran kekuatan militer, pengaruh keseluruhan, dan sebagainya.Â
Epistemologi post-positivis menolak kemungkinan bahwa dunia sosial dapat diperiksa dalam tujuan dan bernilai bebas cara. Hipotesis ini menolak pemikiran fokal neo-otentisitas/radikalisme, seperti hipotesis keputusan waras, karena teknik logis tidak dapat diterapkan ke dunia sosial dan bahwa 'sains' IR tidak terpikirkan.
Teori Positivis terdiri dari
Realisme
Realisme adalah filosofi yang melihat pencarian kekuasaan dan tujuan untuk menguasai sebagai bagian sentral dari naluri manusia.
Liberalisme
Liberalisme adalah cara berpikir tentang kualitas dasar kesempatan individu, kewarasan, etika, kebebasan bersama, kesempatan, dan kebebasan yang setara untuk semua orang.
Neorealisme
Negara memiliki peran utama dalam hubungan internasional
Teori Rezim