Dengan teknologi, setiap siswa dapat mengakses materi yang mereka butuhkan. Personalisasi Pembelajaran liar menggunakan teknologi pendidikan dalam proses pembelajaran yang dapat mencakup genggaman setiap siswa.
5. Nilai dan Kesetaraan Moral adalah prinsip Pembelajaran yang Dipersonalisasi
Meskipun pembelajaran yang dipersonalisasi menunjukkan pada individu, itu tidak berarti bahwa pembelajaran yang dipersonalisasi tidak termasuk nilai moral di masyarakat dan masyarakat. Pembelajaran yang dipersonalisasi juga mendorong siswa untuk berkelompok dalam tim kecil dengan siswa lain untuk memecahkan masalah, sehingga siswa dapat memperoleh nilai moral dalam kelompok kecil itu dan kemudian di masyarakat ketika mereka berurusan dengan berbagai orang.
Kita dapat menemukan model ini di UIN MAULANA MALIK IBRAHIM Malang di mana nilai moral adalah prioritas utama ketika siswa melakukan tugas baik secara individu maupun dalam kelompok, menghadapi dosen dan rekan dengan orang lain dan bagaimana mereka memperlakukan mereka.
Kesetaraan juga merupakan prinsip utama pembelajaran yang dipersonalisasi. Model konvensional berfokus pada satu kurikulum ketat yang cocok untuk semua siswa tanpa memandang perbedaan latar belakang pengetahuan dan kemampuan siswa, sebagai gantinya, pembelajaran yang dipersonalisasi berusaha untuk memahami latar belakang unik mereka dalam belajar dan membantu mereka memaksimalkan kinerja mereka, dan dengan demikian menghilangkan kesenjangan antara mereka yang berkinerja baik dan mereka yang tertinggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H