Sebenarnya bahagia itu sederhana. Tidak perlu dicari melainkan diciptakan, sebab bahagia itu terletak pada hati nurani kita. Tergantung dari diri sendiri bagaimana menciptakan suasana kebahagiaan tersebut.Â
Jika menginginkan kehidupan yang bahagia, maka kita harus berusaha menghindari pikiran-pikiran yang negatif ataupun kecemasan dan berbagai kekhawatiran yang dapat mempengaruhi suasana hati. Banyak cara yang dapat dilakukan supaya bisa hidup bahagia.
Contohnya, menghindari diri dari berpikiran yang negatif dan perbanyak bersugesti yang baik-baik. Semisalnya jika kita berpikiran "aku payah, aku lemah" dan kata itu tertanamkan kehati yang lama kelaman akan menjadi sugesti buat diri kita.Â
Maka tidak akan lama kemudian yang akan muncul dalam kehidup adalah 'ketidak bisaan dan kemalangan'. Karena sugesti itu bisa membuat perubahan dalam hidup kita.
Oleh sebab itu, jika menginginkan kehidupan yang bahagia maka yang dilakukan harus berpikiran yang positif dan bekhussnudzan untuk diri sendiri.Â
Dan bersugesti yang membangun meskipun disaat itu dilanda dalam kondisi yang buruk atau tidak bahagia. Karena jika kita bersugesti yang jelek dalam keadaan itu maka yang akan terjadi adalah semakin membuat paran keadaan tersebut.
Bahagia juga tidak terletak pada apa yang bisa didapatkan, akan tetapi melainkan apa yang bisa diberikan. Karena mengharapkan atau mengandalkan apa yang didapatkan secara tidak sengaja kita akan dituntut kearah ketidak puasan dan keserakahan yang bisa membuat seseorang tidak bahagia.Â
Dan apa yang bisa kita berikan kepada orang lain hanya untuk sekedar membuat orang lain merasa senang maka secara tidak langsung kitapun juga akan ikut senang. Sebabnya membuat orang bahagia itu adalah suatu bentuk pencapaian dalam kebahagiaan itu tersendiri.
Seringlah menengok kebawah banyak orang yang secara kasat mata tak seberuntung seperti kita tetapi mereka tetap tersenyum dan merasakan kebahagiaan.Â