Ketekunan Sadam belajar di bangku kuliah tidak menjadikan sadam puas akan transfer ilmu dan pengetahuan secara formal. Â Sadam selalu merasa kurang atas ilmu yang diperolehnya di bangku kuliah. Berfikir dan bertindak cepat, bagaimana caranya untuk menutupi segala kekurangan transer ilmu melalui pendidikan non formal, harus pula dilalui oleh Sadam.
Tak disangka, rangkulan senior membawa Sadam mengenal organisasi dengan mengikuti MAPERCA Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Â Cabang Tidore di tahun 2012. Kemudian menjadi anggota luar biasa dengan masa percobaan keanggotaan selama 6 bulan, Sadam berharap ia bisa mendapatkan transfer ilmu dari para seniornya di HMI.Â
Sadam juga dirangkul oleh seniornya bernama Fadli Dahlan selaku Ketua LMND Tidore saat itu. (kerap disapa: Bung Fadli) untuk mengikuti Pendidikan Dasar Ideologi, Politik dan Organisasi yang diselengarakan oleh Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) Tidore. Perkenalan Sadam dengan organisasi LMND membuat orang tuanya bingung, banyak berubah dari Sadam. Sejak itu sadam jarang pulang ke rumah karena sibuk dengan rutinitas barunya, yakni diskusi dan melakukan kajian-kajian bersama para senior di Organisasinya (LMND).
Di tahun 2014 merupakan sebuah keharusan bagi bung fadli untuk menanggalkan jabatanya sebagai Ketua LMND [dengan alasan penyelesaian studi akhirnya]. Seluruh anggota LMND kemudian bersepakat untuk mengangkat Riswan Hanafi sebagai Pejabat Sementara (PJs) dan memilih sadam sebagai Sekertarisnya. Saat itu pengalaman organisasi Sadam masih seumur jagung, namun Sadam berani menerima mandat oleh seluruh anggota organisasi LMND.Â
Jabatan Sadam sebagai Sekertaris berlanjut higga priode 2015-2016, dimana konfrensi Kota pada tahun 2015 mengangkat Nursaefa A. Kadir sebagai Ketua LMND, dan Sadam masih di berikan kepercayaan menjabat sebagai Sekertaris. Namun, jabatan Ketua Nursaefa A. Kadir tidak berangsur lama sebab Konferensi LMND Maluku Utara di pertengahan 2015 mengangkat Nursaefa sebagai Bendahara Wilayah, dan Sadam mendapatkan tugas baru yakni sebagai Ketua LMND Kota Tidore Kepulauan.
Maksud Sadam Terjun Kedunia Politik
Sadam tulus ingin mencari jalan keluar bagi mereka anak-anak yang putus sekolah akibat keterbatasan ekonomi orang tuanya [Sadam sendiri memiliki permasalahan yang sama seperti mereka, lantas bagaimana cara sadam bisa membantu mencari jalan keluar bagi mereka?].
Tawar menawar oleh golongan anak muda, meminta Sadam untuk maju bertarung sebagai anggota legislatif  di tahun 2019 mendatang. Sadam sadar duduk di kursi parlemen merupakan tugas dan tanggung jawab yang sangat rumit pada tataran legislatif.Â
Kendati perjuangan membela rakyat kecil harus diprioritaskan, tidak akan cukup jika Sadam hanya berada diluar parlemen. Suara Rakyat perlu dikawal hingga mencapai titik tertinggi perjuangan. Rakyat kecil membutuhkan sosok sebagai penyambung lidah Rakyat secara vertikal, Rakyat kecil juga membutuhkan sosok revolusioner yang progresif dalam memperjuangkan hak-hak Rakyat kecil, buruh tani dan masyarakat miskin kota.
Atas dasar itu Sadam terpikat untuk terjun ke dunia politik. Partai yang menjadi tempat berlabuh dan berdedikasih adalah Partai Amanat Nasional (PAN). Didirikan oleh tokoh reformasi  Bapak Amin Rais pasca lengsernya rezim Soeharto sebagi Presiden Republik Indonesia yang berkuasa lebih kurang dari 32 tahun lamanya. Sadam masih baru dalam berpartai politik, kendati posisi strategis mampu diembannya yakni sebagai Sekretaris DPC PAN Tidore Selatan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H