Mohon tunggu...
M Fajarun Amin
M Fajarun Amin Mohon Tunggu... Penulis - Hanya Manusia

Menginginkan Indonesia Raya Lahir Batin selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Muhammad Yunnus, Grammen Bank, dan Ideologi Membangun Dunia tanpa Kemiskinan

25 April 2019   22:02 Diperbarui: 24 Juni 2019   11:32 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melalui berbagai upaya yang ditempuhnya dengan lika - liku yang sangat tidak mudah. Muhammad Yunnus pun berhasil mendapatkan mitra kreditur yang berkenan menjalin kerja sama dalam bisnis sosial ini saat itu. Perusahaan Minuman cukup popular. Sebut saja Yogurt namanya, meski hanya baru berkutat dalam skala yang terbatas. Hal ini dimaksimalkan oleh Yunnus untuk menjadikan cikal bakal Grameen Bank yang menjadi institusi pengelolanya.

Selain itu diawal kerjasamanya dengan Yoghurt, diketahui pula bahwasanya di kampung halamannya sedang terjadi krisis makanan bergizi sehingga telah mengakibatkan meledaknya kasus gizi buruk yang sangat luas di zona Bangladesh. 

Yunnus pun berpikir keras untuk mencari solusi yang tepat atas masalah yang dihadapi bangsanya saat itu. Didapatilah ide gemilangnya untuk memfortifikasi atau menambah kandungan zat gizi di dalam minuman Yoghurt yang kemudian dibagikan secara gratis pada anak - anak Bangladesh untuk memenuhi kecukupan gizi mikronya. Sebagai bagian investasi pembangunan manusia jangka panjang Bangladesh. Ia ingat pada pepatah China, bila kita ingin hidup satu hari, maka tanamlah bibit dalam pot. Bila kita ingin hidup selama bertahun - tahun, tanamlah bibit itu dalam lahan bebas. Bila kita ingin hidup selamanya yang panjang, maka tanamlah bibit dan bangunkan manusianya agar berkualitas.

Benar saja. Dalam rentang waktu selama 9 tahun kemudian, ternyata menunjukkan hasil yang sangat memuaskan atas upaya cerdas itu. Terbukti, upayanya mampu menekan kematian akibat gizi buruk yang mestinya menjadi beban dan yang harus dihadapi oleh Bangladesh saat itu.

Hingga akhirnya, Yunnus pun membangun institusinya yang bernama Grameen Bank untuk melembagakan misi kemanusiaannya agar lebih kuat dengan melakukan ekspansi dan bekerja sama dengan Danone Group untuk melakukan upaya yang memberikan manfaat lebih luas lagi bagi masyarakat Bangladesh khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Kemudian, oleh sebab sikap ksatria dan pikiran besarnya itulah,  dengan penuh penghargaan yang sangat besar padanya, pada 2006 atas upaya panjangnya itulah ia pun dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian Dunia yang sangat berpengaruh. Sebagai juru pembaharu yang Sukses membangun dunia tanpa kemiskinan.

#Sharing, Connecting, and Growing UP Together.

REFERENSI

Anonymous. "Bioghraphy of Professor Muhammad Yunnus". Artikel di akses pada 28 Januari 2018 dari https://www.nelsonmandela.org/images/uploads/Yunus_Bio_LT.pdf

Anonymous. "History of Bangladesh". Artikel diakses pada 28 Januari 2018 dari http://visitbangladesh.gov.bd/about-bangladesh/history-of-bangladesh/.

Anonymous. "Muhammad Yunnus Bioghrapical". Artikel diakses pada 28 Januari 2018 dari https://www.nobelprize.org/nobel_prizes/peace/laureates/2006/yunus-bio.html

Banker to the Poor: "The Autobiography of Muhammad Yunnus, Founder of Grameen Bank, by Muhammad Yunus", Oxford University Press, ISBN 0-19-579537-7

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun