Jadilah pendengar yang baik. Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian tanpa menyela.
Gunakan bahasa yang positif. Alih-alih mengatakan "Jangan berantakan!", cobalah "Yuk, kita rapikan mainannya bersama."
Validasi perasaan mereka. Ketika anak marah atau sedih, hindari meremehkan emosinya. Katakan, "Ibu/Papa mengerti kalau kamu merasa sedih, mau cerita lebih banyak?"
Ajarkan ekspresi emosi yang sehat. Anak perlu belajar bagaimana mengelola emosi mereka, baik melalui kata-kata maupun tindakan yang konstruktif.
3. Bangun Kebiasaan yang Baik Sejak Dini
Kebiasaan yang baik tidak hanya berpengaruh pada kecerdasan anak, tetapi juga pada kesejahteraan emosional dan fisiknya. Orang tua memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan ini:
Rutinitas tidur yang cukup. Anak-anak membutuhkan waktu tidur yang cukup untuk pertumbuhan otak dan tubuh mereka.
Pola makan sehat dan seimbang. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi, seperti buah, sayur, protein, dan biji-bijian.
Ajarkan disiplin dengan cara yang sehat. Disiplin bukan tentang hukuman, tetapi tentang membimbing anak agar memahami konsekuensi dari setiap tindakan mereka.
Berikan contoh yang baik. Anak lebih cenderung meniru perilaku orang tua. Jika Anda ingin mereka disiplin, tunjukkan sikap disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dukungan dalam Pembelajaran dan Minat Anak