Mohon tunggu...
M. Fajar Agustus Putera
M. Fajar Agustus Putera Mohon Tunggu... Guru - Guru

seorang guru dan content writer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pintu ke Dunia Baru: Pertama Kali Menyusuri Negeri Orang

28 Januari 2025   05:40 Diperbarui: 28 Januari 2025   05:40 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pintu ke Dunia Baru: Pertama Kali Menyusuri Negeri Orang 

 

Ada sesuatu yang sangat menggugah dalam pengalaman pertama kali melangkahkan kaki ke negeri orang. Perasaan haru, antusiasme, dan sedikit ketakutan menyatu, menciptakan momen yang tidak akan pernah terlupakan. Perjalanan pertama ke luar negeri bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan batin yang membuka mata, pikiran, dan jiwa ke dunia yang benar-benar baru.

Ketika pesawat mulai mendarat, dunia yang hanya terlihat di layar televisi atau di halaman buku mulai terwujud nyata. Bandara yang asing, suara bahasa yang belum dipahami, dan wajah-wajah baru yang berbeda dari apa yang biasa kita lihat di rumah memberikan rasa keterasingan sekaligus keajaiban. Bagi banyak orang, pengalaman ini adalah awal dari kisah yang akan mereka kenang sepanjang hidup.

Langkah Pertama yang Menggetarkan

Menginjakkan kaki pertama kali di negeri orang adalah pengalaman yang penuh dengan kejutan. Hal pertama yang biasanya dirasakan adalah budaya yang sangat berbeda dari apa yang biasa. Misalnya, seorang pelancong Indonesia yang pertama kali mengunjungi Jepang mungkin akan tercengang melihat kedisiplinan warga setempat, seperti antre yang teratur di setiap stasiun kereta atau kebiasaan membungkuk sebagai bentuk penghormatan. Setiap gerak-gerik mereka terlihat seperti koreografi yang indah, mengajarkan pelajaran tentang kesopanan dan tata tertib.

Namun, kejutan budaya ini juga sering datang dalam bentuk yang menghibur. Seorang teman pernah bercerita bahwa saat pertama kali ke Eropa, dia kagum melihat orang-orang duduk di taman dengan santai, menikmati angin sore, tanpa terlihat terburu-buru. "Di sini orang benar-benar menghargai waktu untuk beristirahat," katanya. Hal sederhana ini mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya, tetapi membuka perspektif baru tentang bagaimana hidup bisa dijalani dengan lebih tenang.

Rasa Takut yang Menghadirkan Pelajaran

Perjalanan pertama ke luar negeri juga sering kali diiringi oleh rasa takut. Bagaimana jika saya tersesat? Bagaimana jika saya tidak bisa berkomunikasi? Bagaimana jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan? Pertanyaan-pertanyaan ini wajar muncul, tetapi justru di situlah keajaiban perjalanan terjadi. Ketika Anda menghadapi tantangan-tantangan ini, Anda mulai belajar untuk mengandalkan diri sendiri dan percaya bahwa Anda mampu mengatasi apa pun yang datang.

Seorang pelancong yang pertama kali ke Italia mungkin merasa kewalahan dengan jalur transportasi yang rumit atau bahasa Italia yang sulit dipahami. Namun, dengan keberanian bertanya kepada penduduk lokal, mereka mungkin menemukan bahwa orang-orang Italia sangat ramah dan membantu. Mereka tidak hanya memberikan petunjuk arah, tetapi juga mungkin merekomendasikan restoran lokal yang tidak ada di buku panduan wisata. Inilah momen di mana rasa takut berubah menjadi pelajaran berharga.

Pertemuan dengan Keajaiban Baru

Salah satu hal paling menarik dari perjalanan pertama adalah bertemu dengan keajaiban baru yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Pemandangan alam yang luar biasa, arsitektur megah, atau bahkan sekadar suasana kota yang unik bisa memberikan kesan mendalam. Bayangkan pertama kali melihat Menara Eiffel menyala di malam hari, berdiri di tepi Grand Canyon yang begitu luas, atau menyaksikan matahari terbit di tengah gurun pasir. Momen-momen ini terasa seperti mimpi yang menjadi nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun