menyimpan kenangan yang pernah satu.
Aku mendengar rintihan angin,
membawa cerita dari masa silam.
Tentang tawa yang pecah di tengah hujan,
dan luka yang terpendam di dalam diam.
Adakah tempat untuk kembali?
Saat langkah hanya menuju sunyi.
Adakah tangan yang kan merengkuh,
dalam duka yang enggan luruh?
Tapi hidup tak pernah menunggu,
ia berlari, meski kita membeku.
Maka biarlah jejak itu pudar,
menjadi rahasia waktu yang tak lagi samar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!