Mohon tunggu...
M. Fajar Agustus Putera
M. Fajar Agustus Putera Mohon Tunggu... Guru - Guru

seorang guru dan content writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dampak Globalisasi Pada Nilai-Nilai Tradisional

21 Januari 2025   04:49 Diperbarui: 21 Januari 2025   04:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali, masyarakat tradisional merasa terancam oleh nilai-nilai modern yang dibawa oleh globalisasi. Ini bisa memicu konflik antara generasi muda yang lebih terbuka terhadap perubahan dan generasi tua yang lebih konservatif dan ingin mempertahankan tradisi. Misalnya, dalam beberapa masyarakat, ada ketegangan antara tradisi agama dan budaya modern, seperti dalam perdebatan mengenai peran perempuan dalam masyarakat atau hak-hak LGBTQ+.

6. Adaptasi dan Resiliensi Budaya

Namun, budaya tradisional juga memiliki daya tahan dan kemampuan untuk beradaptasi. Banyak masyarakat yang menemukan cara untuk memadukan tradisi dengan modernitas, menciptakan budaya hibrida yang menggabungkan unsur-unsur lama dan baru. Contoh lain adalah kebangkitan kembali minat pada kerajinan tangan tradisional, fesyen berbasis budaya lokal, atau pertanian organik yang mengedepankan nilai keberlanjutan, yang juga terkait dengan tradisi adat.

Kesimpulan

Globalisasi membawa dampak ganda terhadap nilai-nilai tradisional. Di satu sisi, ia dapat mengikis dan menggantikan tradisi lokal dengan budaya global yang lebih homogen, tetapi di sisi lain, ia juga membuka peluang bagi pelestarian dan penyebaran budaya tradisional. Masyarakat harus menemukan cara untuk menjaga keseimbangan antara merangkul modernitas dan menghormati nilai-nilai budaya yang telah lama ada. Adaptasi terhadap globalisasi bukan berarti meninggalkan tradisi, melainkan cara untuk mengintegrasikan yang lama dengan yang baru, menciptakan identitas yang lebih dinamis dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun