Dalam salah satu bentuk penyadaran nasionalisme Bumiputera, Abdoel Moeis berkata:
"Yang menjadi tujuan daripada perhimpunan kaum pribumi itu adalah memperbaiki nasib kaum Bumiputera. Sedangkan bila ia melihat lebih jauh maka tidak dapat tidak akan nampak bahwa perhimpunan perhimpunan tersebut hanya satu tujuannya, yaitu kemerdekaan Hindia."
Dalam sambutannya di kongres Nasional SI ke dua Bandung 20-27 Oktober 1917 , Abdoel Moeis melanjutkan gagasannya Mereka idam idamkanÂ
" Putera Puteri Hindia tetap mengarahkan pandangannya kepada tujuan yang telah: Melepaskan dari belenggu yang mengikat mereka."
Di akhir orasinya Moeis lagi lagi menegaskan pentingnya menumbuhkan rasa cinta tanah air serta menekankan perlunya kepentingan negeri. "Untuk memperbaiki rumah tangga seluruh dunia tidak usah kita terlebih dahulu menjadi kaum internasionalis."
ABDOEL MOEIS dikenal piawai dalam mempengaruhi massa 11 Januari 1922 Abdoel moeis memimpin pemogokan buruh di Yogyakarta sebagai reaksi atas pemecatan pekerja pribumi secara sepihak oleh pemerintah.
Abdoel Moeis karena gerakan gerakan politiknya yang tajam maka dari itu Abdoel Moeis dilarang tinggal di tempat kelahiran nya maka dari itu Abdoel Moeis tinggal di garut ditambah pengasingannya dan menikmati masa masa hidupnya sebelum beliau meninggal dunia.
ABDOEL MOEIS Wafat pada 17 Juni 1959 tepat nya pada usia 75. Beliau telah sangat berjasa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H