Mohon tunggu...
mfai rezzabadi
mfai rezzabadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis Untuk Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggugah Kesadaran: Kasus Bullying yang Meresahkan oleh Mario Dandi

11 Januari 2024   23:24 Diperbarui: 11 Januari 2024   23:31 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa hari kemudian, Mario mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada David. Namun, David tidak merespons dan tidak bisa bertemu. Pada tanggal 20 Februari 2023, Mario kembali menghubungi David dan memberitahunya bahwa dia ingin mengembalikan kartu pelajarnya.

Setelah itu, tersangka Mario, AGH dan Shane Lukas mendatangi David yang berada di kawasan perumahan Green Permata, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Di sanalah Mario menindas dan menganiaya David hingga wajahnya membiru. Mario menyuruh David Ozora melakukan push-up dan kemudian menendang kepalanya berkali-kali.

Akibat tindakan Mario tersebut, David mengalami cedera aksonal difus stadium 2 dan diperkirakan belum pulih 100%. Sementara itu, Shane Lukas merekam penyiksaan Mario Dandy dengan ponselnya.

Akibat penganiayaan berat itu, Mario dijerat dakwaan Pasal 355 Ayat 1 KUHP junto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP Subsider Pasal 353 ayat 2 KUHP junto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP atau Pasal 76 C juncto Pasal 80 Ayat 2 UU Perlindungan Anak. Usai terbukti sidang pembacaan tuntutan dilakukan pada Selasa, 15 Agustus 2023.

Bullying seperti kasus ini adalah salah satu bentuk tindak kriminal, pelibatan orang tua sangat penting dalam menanggulangi bullying. Orang tua perlu diberdayakan untuk mendeteksi tanda-tanda perundungan pada anak-anak mereka dan memberikan dukungan yang diperlukan. Pendidikan orang tua tentang pentingnya komunikasi terbuka dan mendengarkan anak-anak mereka juga dapat membantu mencegah kejadian serupa.

Pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai dampak penindasan tidak dapat diabaikan. Kesadaran ini tidak hanya membantu mengidentifikasi dan mencegah pelecehan pada tahap awal, namun juga menciptakan budaya di mana tindakan kekerasan dianggap sebagai pelanggaran serius yang memerlukan respons kolektif. Pemahaman yang lebih dalam mengenai dampak psikologis, emosional, dan bahkan fisik yang mungkin dialami para korban memungkinkan orang untuk memperhatikan dan bereaksi lebih cepat terhadap situasi di sekitar mereka.

Ketika kesadaran meningkat, masyarakat akan menjadi lebih mampu membantu para korban, memberikan dukungan yang mereka perlukan, dan berpartisipasi dalam upaya pencegahan. Pendidikan kesadaran seharusnya tidak hanya fokus pada perilaku intimidasi tetapi juga pentingnya menciptakan lingkungan inklusif yang menghormati keberagaman dan membangun budaya di mana setiap individu merasa aman dan dihormati.

Selain itu, kesadaran masyarakat juga membantu mengubah persepsi mengenai perundungan sebagai salah satu bentuk kelemahan atau kenakalan anak di bawah umur agar mereka paham bahwa hal tersebut merupakan permasalahan serius yang dapat berdampak jangka panjang. Dengan cara ini, kesadaran akan meletakkan dasar bagi perubahan sikap kolektif dan upaya bersama untuk menghilangkan masalah dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun