Untukmu yang duduk sambil diskusi..Â
Untukmu yang biasa bersafari..Â
Di sana, di gedung DPR..Â
Di hati dan lidahmu kami berharap..Â
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan..
Jangan ragu jangan takut karang menghadang..
Lagi dan lagi, musisi ini sering kali membuat lagu yang memang menyindir para kaum elite pemerintahan seperti DPR, Guru, dsb. Kini DPR menjadi sorotan banyak pihak sekalipun itu rakyat kecil, menengah, dan mahasiswa tua maupun muda.
Menilik jauh dari dibuatnya lagu Surat Buat Wakil Rakyat karya Iwan Fals, ternyata permasalahan di negeri ini tak kunjung habis. Seolah mati satu tumbuh seribu. Begitupun para Dewan Perwakilan Rakyat yang lebih sering kita dengar dengan Dewan Penghianat Rakyat.
Karena kita tahu, akhir-akhir ini sangat senter kata DPR oleh permasalah RUU KPK. Sehingga bulan ini membuat ratusan bahkan jutaan mahasiswa turun kejalan diikuti oleh para pelajar SMK. Jujur, penulis banyak sekali mendengar bahwa kondisi seperti ini layaknya kondisi saat tahun 98 atau zaman orde baru.
Namun di balik banyaknya masalah yang dihadapi para DPR RI ini, sebenarnya apa sih yang membuat para elit politik ingin sekali menjadi para DPR dengan alih- alih penyambung lidah rakyat lah, pro rakyat kecil lah..
Semuanya bullshitt. . . .
Tahukah kamu, bahwa modal jadi DPR RI itu bisa mencapai 6 miliar rupiah. Berikut beberapa penulis yang menyebutkan nominal uang yang harus dikeluarkan untuk menjadi seorang DPR RI.
Pramono Anung pernah menulis buku 'Mahalnya Demokrasi, Memudarnya Ideologi'. Dia menjelaskan public figure bisa menghabiskan Rp 200 hingga 800 juta, aktivis parpol bisa menghabiskan Rp 500 juta sampai Rp 2 miliar, dan seorang pengusaha bisa menandaskan RP 6 miliar. Semua itu untuk biaya kampanye supaya bisa menjadi anggota DPR.
Sudah jelas sekali bukan, bahwa orang-orang yang menjadi DPR bukan dari golongan bawah. Karena secara tidak langsung modal yang besar membuat orang- orang dibawah garis kemiskinan akan meronta- ronta untuk menjadi penyambung lidah rakyat ini..
Namun, pernahkah kalian berfikir bahwa apa yang mereka cari atau apa tujuan mereka sebenarnya untuk menjadi seorang DPR? Masa iya di zaman sekarang ini yang tidak ada apapun yang gratis, masih ada para politik elit untuk tulus mengabdi kepada rakyatnya?
Jawabannya belum tentu!
Lalu ada istilah kalo jadi anggota DPR itu harus balik modal...., mari kita intip sebenarnya berapa penghasilan para wakil rakyat ini.
Berikut beberapa nama anggota DPR baik yang merangkap dengan ketua DPR atau wakil DPR yang paling kaya :
- Puan Maharani         Rp 363.790.695.900
- Azis Syamsudin        Rp 95.061.154.723
- Sufmi Dasco           Rp 32.196.441.418.
- Rachmat Gobel        Rp 418.984.645.538.
- Muhaimin Iskandar    Rp 14.438.668.348
Jadi gimana? Masih mau jadi anggota DPR? Mau uangnya atau tulus mengabdi untuk rakyat?. Maka dari itu ktia sebagai rakyat yang cerdas wajib tau dan mencari tau mengenai informasi dan isu yang sedang terjadi di negara ini terutama yang berkaitan dengan UU ataupun para wakil rakyat ini. Karena kalo buka mereka para wakil rakyat yang menyambung aspirasi kita maka siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H