Sumber Gambar: www.pngkey.com/download/u2q8w7e6o0i1i1r5_magnet-marketing-digital-marketing-courses-png/
Setelah artikel sebelumnya membahas mengenai definisi marketing, maka artikel ini akan mengulas mengenai tugas utama seorang marketing (marketer). Marketer merupakan otak di balik kesuksesan bisnis dalam mengenalkan suatu brand atau produk. Kesuksesan ini tentu tidak mudah, karena perlu tugas dan perencanaan yang matang agar produk atau jasa yang 'dijual' mampu dikenal oleh khalayak. Contoh, apa yang kamu ingat jika mendengar kata "WARDAH"? Tentu otomatis akan langsung terpikirkan mengenai merek produk kecantikan bukan? Hal ini menjadi salah satu contoh dari kesuksesan seorang marketer dalam memasarkan produknya melalui brandawareness. Lalu, tugas dan perencanaan seperti apa yang bisa meningkatkan penjualan? Strategi apa yang bisa membuat calon pelanggan mengenali merek atau produk yang dijual? Mari kita ulas!
TUGAS UTAMA SEORANG MARKETING
1. Marketing Bertugas Mempromosikan
Tugas pertama seorang marketing adalah mempromosikan sebuah produk atau jasa agar bisa dikenal luas dan memiliki banyak peminat. Mempromosikan suatu produk atau jasa bisa melalui media offline atau media digital. Media offline adalah aktivitas marketing yang tidak menggunakan internet seperti billboard atau brosur. Sedangkan media digital marketing adalah aktivitas marketing yang menggunakan internet seperti website, email dan social media.
Di era saat ini, mempromosikan melalui platform digital menjadi cara bagi sebagian besar pebisnis. Alasannya sederhana, karena bisa menjangkau audiens yang lebih luas tetapi lebih murah, bisa berinteraksi dengan calon konsumen dan tentunya untuk hasil bisa diukur.
Namun, cara promosi dalam media offline tidak kalah menarik. Biasanya, iklan dalam media luar ruang seperti billboard hanya akan menampilkan 5-6 kata atau lebih ringkas yang bersifat selintas. Namun, coba lihat gambar di bawah ini, Gojek menayangkan iklan sangat unik sekali, berbeda dari biasanya. Gojek hanya menuliskan dua paragraf tanpa foto dan desain yang rumit. Akan tetapi, beragam komentar positif di dunia maya menyebut bahwa itu merupakan hal yang kreatif dan unik, sehingga banyak orang antusias membacanya sampai akhir. Menarik bukan?
2. Marketing Bertugas Sebagai Sales
Sebagai seorang marketing, menghasilkan pemasukan bagi perushaan salah satunya dengan cara melakukan penjualan. Menjual dan mempromosikan barang tidak harus selalu menggunakan metode hard selling atau calon konsumen dipaksa untuk segera transaksi. Kenapa? Tentu semua akan bosan, risih bahkan akan dijauhi calon konsumen sebelum menawarkan produk karena terlalu seringnya menawarkan sebuah produk. Analoginya, seperti kamu diam di pasar dari jam 6 pagi sampai 6 sore dan di sekeliling kamu terus berteriak menjual dan menawarkan barang dagangannya. Bagaimana rasanya? Begitulah ketika seseoarang yang kamu tawari secara terus menerus.
Maka, menjadi seorang marketing perlu ritme dalam menjalankan strategi penjualannya. Strategi menawarkan produk soft selling menjadi cara lain dalam pendekatan ke calon konsumen untuk menyampaikan suatu pesan Contohnya, seperti ketika kita bermain Instagram atau sosial media lainnya terkadang ada sebuah iklan yang di akhir iklan mencantumkan "Baca Selengkapnya" atau "Daftar Sekarang" adalah hal yang bisa disebut dengan soft selling.
3. Marketing Bertugas Menjadi Komunikator Dalam Menjalin Hubungan dengan Target Market
Setelah mempromosikan dan menjual suatu produk, kita harus bisa menjalin relasi dengan target market dalam waktu yang berkepanjangan. Seorang marketing adalah orang yang membawa pesan dari sebuah bisnis. Karena dari pesan dan komunikasi yang terjalin, akan menghasilkan sesuatu yang besar serta hasil yang maksimal.
4. Marketing Bertugas untuk Mengembangkan Produk
Menjual produk yang begitu-begitu saja tentu akan membosankan. Tugas seorang marketing tentu ditantang untuk bisa riset dan mengembangkan sebuah produk agar bisa meningkatkan omzet penjualan. Pengembangan produk bisa dilakukan dalam meningkatkan kualitas atau bisa juga dengan menciptakan sesuatu yang baru. Pengembangan produk bisa didapat dengan menganalisa perkembangan pasar atau bahkan kompetitor.
Namun di era saat ini, pengembangna produk bisa juga dengan cara kolaborasi antar perusahaan demi kemajuan bisnis. Contohnya seperti merek sepatu lokal "AEROSTREET". Merek sepatu ini menjadi sebuah merek sepatu lokal dengan menyuguhkan sesuatu yang segar di kalangan masyarakat Indonesia khususnya. AEROSTREET dalam mendisgn sebuah sepatu sering berkolaborasi dengan merek-merek yang bisa kita temui sehari-hari, seperti Promaag, Kopi Luwak, Teh Tong Tji, dan Le Minerale. Bahkan di Intragramnya @aerostreet, mengklaim penjualan sepatu yang berkolaborasi dengan Le Minerale sebanyak 5000 pasang bisa habis dalam hitungan detik. Hal ini bisa terjadi karena AEROSTREET menjadi perusahaan yang menawarkan produknya dengan sangat unik.
Hal-hal diatas bisa menjadi atensi ketika kamu bertugas menjadi seorang marketing. Perlu waktu dan latihan agar bisa menciptakan sebuah keunikan agar brand dan produk kamu bisa diketahui oleh khalayak luas.
Sumber:
Aliya, Humaira. "Hard Selling dan Soft Selling: Apa Sih Perbedaannya?. Glints, www.glints.com/id/lowongan/perbedaan-hard-selling-dan-soft-selling/#.Yux-pBxBy00. Diakses pada 5 Agustus 2022.
Azkiya, Gulman. "Pengertian Brand Awareness dan Cara Meningkatkan Bagi Pemilik Bisnis". Skill Academy, www.blog.skillacademy.com/brand-awareness-adalah. Diakses pada 5 Agustus 2022.
Harmony. "Inilah Fungsi dan Tugas Marketing Dalam Perusahaan Yang Harus Anda Tahu". Harmony, www.harmony.co.id/blog/inilah-fungsi-dan-tugas-marketing-dalam-perusahaan-yang-harus-anda-tahu. Diakses pada 5 Agustus 2022.
Hubspot. "Brand Awareness". Hubspot, www.blog.hubspot.com/marketing/brand-awareness. Diakses pada 5 Agustus 2022.
Qiscus. "Tugas Marketing". Qiscus, www.qiscus.com/id/blog/tugas-marketing/. Diakses pada 5 Agustus 2022.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H