Sebagai seorang marketing, menghasilkan pemasukan bagi perushaan salah satunya dengan cara melakukan penjualan. Menjual dan mempromosikan barang tidak harus selalu menggunakan metode hard selling atau calon konsumen dipaksa untuk segera transaksi. Kenapa? Tentu semua akan bosan, risih bahkan akan dijauhi calon konsumen sebelum menawarkan produk karena terlalu seringnya menawarkan sebuah produk. Analoginya, seperti kamu diam di pasar dari jam 6 pagi sampai 6 sore dan di sekeliling kamu terus berteriak menjual dan menawarkan barang dagangannya. Bagaimana rasanya? Begitulah ketika seseoarang yang kamu tawari secara terus menerus.
Maka, menjadi seorang marketing perlu ritme dalam menjalankan strategi penjualannya. Strategi menawarkan produk soft selling menjadi cara lain dalam pendekatan ke calon konsumen untuk menyampaikan suatu pesan Contohnya, seperti ketika kita bermain Instagram atau sosial media lainnya terkadang ada sebuah iklan yang di akhir iklan mencantumkan "Baca Selengkapnya" atau "Daftar Sekarang" adalah hal yang bisa disebut dengan soft selling.
3. Marketing Bertugas Menjadi Komunikator Dalam Menjalin Hubungan dengan Target Market
Setelah mempromosikan dan menjual suatu produk, kita harus bisa menjalin relasi dengan target market dalam waktu yang berkepanjangan. Seorang marketing adalah orang yang membawa pesan dari sebuah bisnis. Karena dari pesan dan komunikasi yang terjalin, akan menghasilkan sesuatu yang besar serta hasil yang maksimal.
4. Marketing Bertugas untuk Mengembangkan Produk
Menjual produk yang begitu-begitu saja tentu akan membosankan. Tugas seorang marketing tentu ditantang untuk bisa riset dan mengembangkan sebuah produk agar bisa meningkatkan omzet penjualan. Pengembangan produk bisa dilakukan dalam meningkatkan kualitas atau bisa juga dengan menciptakan sesuatu yang baru. Pengembangan produk bisa didapat dengan menganalisa perkembangan pasar atau bahkan kompetitor.
Namun di era saat ini, pengembangna produk bisa juga dengan cara kolaborasi antar perusahaan demi kemajuan bisnis. Contohnya seperti merek sepatu lokal "AEROSTREET". Merek sepatu ini menjadi sebuah merek sepatu lokal dengan menyuguhkan sesuatu yang segar di kalangan masyarakat Indonesia khususnya. AEROSTREET dalam mendisgn sebuah sepatu sering berkolaborasi dengan merek-merek yang bisa kita temui sehari-hari, seperti Promaag, Kopi Luwak, Teh Tong Tji, dan Le Minerale. Bahkan di Intragramnya @aerostreet, mengklaim penjualan sepatu yang berkolaborasi dengan Le Minerale sebanyak 5000 pasang bisa habis dalam hitungan detik. Hal ini bisa terjadi karena AEROSTREET menjadi perusahaan yang menawarkan produknya dengan sangat unik.