Sebelum tahun baru tiba, netizen dikejutkan oleh penayangan video penghadangan/penghalangan kampanye Pilgub DKI Jakarta. Pada Jumat, 30 Desember 2016, seorang pria warga Kelurahan Jati Padang, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, menolak kedatangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke wilayahnya. Padahal kedatangan Ahok dimaksudkan untuk berkampanye dan melihat kondisi sekitar. Kampanye Pilgub sudah bisa dimulai dari 28 Oktober sampai 11 Februari 2017.Â
Dalam rekaman video tersebut, diketahui pria itu bernama Heriyanudin dan mengaku sebagai Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pasar Minggu. Heriyanudin melangsungkan protes terhadap calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Heriyanudin melemparkan beberapa pertanyaan dan menolak kedatangan Ahok. Dikutip dari <netralnews.com>, Heriyanudin mengatakan  "Bapak ada undangan dari siapa ke sini? Ini momentumnya bukan untuk Pilkada kan? Kenapa RT-nya tidak ada? Laporan ke RW tidak? Kami warga sini menolak".Â
Ahok mendegar dan dengan santainya ia menjawab "Enggak ada undangan, cek sungai aja. Boleh dong datang. Kenapa enggak boleh datang? Boleh dong". Ahok meneruskan dengan "Tidak ada undangan. Saya mau cek sungai saja. Pilkada atau bukan, saya sah-sah saja datang ke sini. Saya juga bisa saja kampanye di sini. Menolak boleh saja, tapi harus secara resmi. Kami juga bisa gugat".
Heriyanudin malah menantang dan langsung menyatakan siap untuk digugat oleh Ahok dkk.. Ia melayangkan kalimat "Saya bukan masalah gugatnya, pak. Saya siap digugat, pak". Lebih dari itu, Heriyanudin selalu mengaku paham apa yang dikatakan oleh Ahok. Ia terus melayangkan bahwa setiap tamu yang datang ke suatu wilayah harus melapor kepada ketua RT maupun RW setempat.Â
Mendengar hal itu Ahok tidak lagi menanggapi pernyataan yang mengaku Ketua FPI Pasar Minggu tersebut, namun Ahok meminta ajudannya untuk mencatat nama Heriyanudin dan Ahok kembali mengancam akan melaporkan Heriyanudin atas penolakan kehadirannya dalam berkampanye.Â
Seusai adu mulut dengan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Heriyanudin juga terlibat adu mulut dengan beberapa tim Ahok yang mengikuti kampanye di Jalan Ketapang, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Video Heriyanudin yang viral diinternet menayangkan pengakuan bahwa Heriyanudin mengaku sejak tahun 1976 sudah tinggal di sana. Untuk memperkuat argumennya, Heriyanudin berusaha mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP)nya. Terlihat dalam video tersebut Heriyanudin terlihat kesal karena kedatangan Ahok ke daerah tempat tinggalnya, lebih dari itu Ahok tidak berkoordinasi dahulu dengan ketua RT maupun RW setempat.Â
Heriyanudin mengancam akan melaporkan kampanye itu karena tidak adanya komunikasi kepada ketua RT maupun RW setempat. Sebab, kata dia, warga sepakat meolak kedatangan Ahok.Â
Setelah Heriyanudin mengatakan itu dengan lantang, salah seorang pria paruh baya yang mangaku sebagai warga RT 12/02 setempat, ketika melihat ulah Heriyanudin menyatakan demikian, ia mengaku jika dirinya mendukung kedatangan Ahok di wilayah tersebut. Ia tidak menolak atas kedatangan Ahok.
Dikutip dari <netralnews.com> pria itu mengungkapkan "Enggak (tolak), saya mendukung. Saya warga RT 12 juga, saya mendukung, Pak (Ahok)," kata pria berbaju kuning itu kepada Ahok.
Lebih dari itu, seorang ibu berambut pendek menambahkan bahwa ia juga tidak menolak atas kedatanagn Ahok ke wilayahnya. Ia mangatakan "Orang kami mendukung, ngapain usil? Jangan sok munafik jadi orang," ke arah Herianudin.