Mahasiswa KKN BTV III UNEJ Terapkan Digitalisasi UMKM di Kelurahan Winongo

Dengan adanya COVID-19 ini, sangat tidak memungkinkan bagi para mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) secara berkelompok. Mengingat bahwa kasus COVID-19 total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia hari ini menyentuh angka 4.056.354 pasien, dilansir di tribunnews.com. 

Untuk mengatasi situasi seperti ini, Universitas Jember mempunyai inovasi baru dengan menjalankan KKN back to village yang dimana para mahasiswa melakukan KKN Mandiri di wilayah kampung halamannya. 

Terdapat 4 pilihan tematik untuk masing-masing mahasiswa, yaitu Program Pemberdayaan Bumdes/Jaring Pengaman Desa Penanganan COVID-19, Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19, Program Inovasi Pendukung Pembelajaran Anak Sekolah Saat COVID-19 dan Program Inovasi Teknologi Informasi dalam Penanganan COVID-19.

Peserta KKN BTV III UNEJ tersebar di berbagai daerah, selah satunya di Kelurahan Winongo. Winongo adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Provinsi Jawa Timur.Kata Winongo berasal dari bahasa sanskerta MINANGHA yang berarti tempat para pencari ikan, karena winongo memang berada di pinggir bengawan madiun yang pada waktu itu sebagai pelabuhan ikan yang besar. 

Dilihat dari banyaknya warga disana yang membuka usaha seperti produksi sambel pecel madiun, rujak, mie ayam, kue kering dan beberapa toko sembako.Muhammad Ezra Irfansyah (20) merupakan salah satu mahasiswa peserta KKN BTV III UNEJ yang mengambil tematik "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19" di Kelurahan Winongo.

Dokumentasi Kegiatan KKN BTV III UNEJ.(Dokpri)

Dilihat dari banyaknya persaingan penjualan mengharuskan para penjual untuk membuat inovasi dan menerapkan strategi marketing yang cocok saat situasi pandemic COVID-19 ini, Ezra sebagai mahasiswa akan berusaha membantu menyelesaikan permsalahan pelaku usaha yang ada di Kelurahan Winongo.

Dari sekian banyaknya usaha yang terdapat di Kelurahan Winongo, Ezra memilih salah satu warga yang memiliki usaha pembuatan kue kering sebagai sasarannya, yaitu toko Kue FR. Butterbeater. FR.Butterbeater sendiri bergerak di bidang pembuatan kue kering seperti Nastar, kue putri salju dan aneka ragam kue kering lainnya.

Pada awal pembukaan toko kue kering FR. Butterbeater banjir dengan pesanan kue kering. Namun, seiring berjalannya waktu pesanan yang diterima oleh FR. Butterbeater sedikit demi sedikit berkurang. Hal ini disebabkan karena kurangnya promosi yang di lakukan oleh pemilik.Dengan adanya permsalahan tersebut, Ezra akan mencoba menerapkan beberapa program kerja yang akan dilakukan selama 30 hari KKN. 

Program kerja yang dibuat tidak lain ialah, melakukan beberapa observasi terkait penjualan produk, persaingan bisnis, hingga mekanisme penjualan yang dilakukan oleh UMKM tersebut.