Mohon tunggu...
mey wahyu nur hidayah
mey wahyu nur hidayah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Empati Lebih Penting Daripada Simpati dalam Komunikasi?

2 Januari 2025   20:00 Diperbarui: 2 Januari 2025   20:00 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2.Tindakan:

ï‚·Respons yang melibatkan aksi dan pemahaman (empati), Seseorang yang berempati tidak hanya merasakan kesedihan atau kebahagiaan orang lain, tetapi juga berusaha untuk memahami konteks emosional di balik perasaan tersebut. Tindakan empatik bisa mencakup mendengarkan dengan penuh perhatian, menawarkan bantuan konkret, atau berbagi pengalaman yang relevan untuk menunjukkan dukungan. Dengan kata lain, empati menggerakkan individu untuk terlibat secara aktif dalam situasi orang lain dan memberikan respon yang sesuai dengan kebutuhan emosional mereka.

ï‚·Respons emosional yang pasif (simpati), Ketika seseorang merasa simpati, mereka merasakan belas kasihan atau keprihatinan terhadap keadaan orang lain tanpa benar-benar merasakan atau memahami emosi yang mendasarinya. Simpati cenderung berfokus pada pengakuan terhadap penderitaan orang lain, tetapi tidak melibatkan keterlibatan emosional yang mendalam. Misalnya, seseorang mungkin merasa kasihan kepada korban bencana tetapi tidak melakukan tindakan lebih lanjut untuk membantu mereka. Dalam hal ini, simpati lebih bersifat observasional dan tidak selalu mendorong tindakan nyata untuk membantu.

3.Efek pada hubungan: koneksi emosional yang lebih mendalam dengan empati. Empati berkontribusi pada pembentukan hubungan yang lebih solid dan bermakna, sementara simpati cenderung menghasilkan interaksi yang lebih formal dan kurang terhubung secara emosional.

Mengapa Empati Lebih Relevan dalam Komunikasi?

Ada pemikiran dari Daniel Goleman soal melatih empati. Untuk melatih empati, Goleman menyarankan lima hal, yaitu:

1.Cepat menangkap isi perasaan dan pikiran orang lain (under-standing others).

2.Memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain (service orientation).

3.Memberikan masukan-masukan positif atau membangun orang lain (developingothers).

4.Mengambil manfaat dari perbedaan, bukan menciptakan konflik dari perbedaan (leveraging diversity).

5.Memahami aturan main yang tertulis atau yang tidak tertulis dalam hubungan kitadengan orang lain (political awareness).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun