Judul Buku : Ikan Adalah Pertapa
Pengarang : KO Hyeong Ryeol
Penerjemah : Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), Jakarta
Tahun Terbit : 2023
Tebal : xxiii + 259
Puisi itu sakit, putus asa, tertunda dan terasing, demikian menurut KO Hyeong Ryeol. Kutipan tersebut terdapat dalam ”Prosa Penyair” yang sekiranya dapat menggambarkan kecenderungan tema dari sebagian puisi dalam antologi puisi Ikan Adalah Pertapa ini. Buku ini merupakan kumpulan puisi dwi bahasa yakni bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Awalnya berbahasa Korea yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah. Penyair KO menuliskan puisi ini menjadi empat bagian, yang setiap bagiannya memuat lima belas buah puisi. Selain itu, dalam buku ini pun disertakan karya prosa berupa esai. Pada 60 puisi tersebut, kita akan menemukan tema yang berkaitan dengan permasalahan sosial dan renungan penyair mengenai nilai-nilai kehidupan.
Kita mulai dengan puisi yang menyorot permasalahan sosial, salah satunya ialah puisi yang berjudul ”Sebuah Puisi yang Tak Dapat Ditulis”. Dalam puisi tersebut, penyair menggambarkan kemiskinan yang terjadi di Kota Seoul. Penyair menggambarkan hal tersebut dengan:
Kota Seoul di mana sepuluh juta penduduk mengambil jalan yang berbeda//
Bagian bawah kursi yang terasa sejuk, membuat hati terasa nyeri/