Mohon tunggu...
Meyta Putri Nur Ane
Meyta Putri Nur Ane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengar musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Menyenangkan Mengajarkan Puisi: Kreativitas dan Interaksi dalam Permainan

6 Desember 2024   22:54 Diperbarui: 6 Desember 2024   23:04 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menerapkan metode permainan dalam pembelajaran puisi, guru dapat memilih berbagai jenis permainan yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan siswa. Misalnya, permainan "Tebak Kata" di mana siswa diminta untuk menebak kata-kata yang dapat digunakan untuk menggambarkan perasaan atau situasi tertentu dalam puisi. Permainan ini membantu mereka memahami bagaimana kata-kata memiliki makna ganda dan simbolis dalam puisi. Kemudian, anak-anak juga dapat diberi gambar atau video pendek untuk merangsang imajinasi mereka. Media ini membantu siswa memahami konsep puisi melalui asosiasi visual, sehingga lebih mudah menyusun kata-kata dengan makna yang mendalam

Sebagai contoh, di kelas-kelas dasar, permainan seperti "Estafet Puisi" atau "Sambung Kata" merupakan metode permainan yang melibatkan siswa dalam proses kreatif membuat puisi secara bergiliran, di mana setiap siswa menambahkan satu baris puisi berdasarkan kata kunci. Penelitian menunjukkan bahwa metode ini efektif untuk membangkitkan antusiasme siswa, memperkaya imajinasi mereka, dan meningkatkan hasil pembelajaran puisidapat dilakukan dengan membagi siswa ke dalam kelompok dan memberi mereka kesempatan untuk menulis bait puisi yang terkait satu sama lain. Di akhir permainan, hasil puisi dapat dipresentasikan kepada kelas untuk dievaluasi secara bersama-sama, sehingga siswa belajar untuk menghargai karya mereka sendiri dan karya teman-temannya.

4. Evaluasi Hasil Pembelajaran dengan Metode Permainan

Evaluasi hasil pembelajaran dalam metode permainan biasanya berfokus pada keterlibatan aktif siswa dan kualitas hasil karya yang mereka hasilkan. Dengan mengamati bagaimana siswa berpartisipasi dalam permainan, guru dapat menilai tingkat pemahaman mereka terhadap konsep-konsep puisi, seperti struktur, makna, dan penggunaan bahasa yang puitis. Penilaian ini dilakukan dengan cara yang lebih menyeluruh, tidak hanya menilai hasil akhir, tetapi juga proses kreatif yang dilalui siswa dalam permainan.

 

Jadi, mengajarkan puisi kepada anak dengan metode permainan adalah pendekatan yang efektif untuk meningkatkan minat dan keterampilan mereka dalam memahami sastra. Melalui permainan seperti "Sambung Kata" dan "Estafet Puisi," anak-anak dapat belajar mengenal struktur, rima, dan keindahan bahasa dalam puisi dengan cara yang menyenangkan. Metode ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berbahasa, tetapi juga mengembangkan kreativitas, imajinasi, dan keterampilan sosial anak. 

Keberhasilan pendekatan ini bergantung pada kreativitas guru dalam merancang permainan yang relevan dan menarik. Selain itu, evaluasi proses belajar melalui partisipasi aktif anak menjadi bagian penting dari keberhasilan metode ini. Dengan pendekatan ini, anak-anak tidak hanya mampu memahami puisi, tetapi juga memiliki pengalaman belajar yang berkesan dan bermakna, memperkuat apresiasi mereka terhadap sastra sejak dini.

REFERENSI

Amalia, N., et al. (2020). Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Permainan Sambung Kata pada Siswa. Jurnal LEKSIS, 3(2), 61-70.

Dindin, H. (2021). Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Sastra Puisi dengan Menggunakan Model Inkuiri dan Latihan Bimbingan. Sastranesia: Jurnal Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia, 11(2).

Tarminto, A. (2023). "Penggunaan Media Visual dalam Pembelajaran Puisi." Jurnal STKIP PGRI Ponorogo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun