Mohon tunggu...
Meysha Lestari
Meysha Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Taruna

Menulis yang terpikirkan.... di www.meyshalestari.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

PRT Made in Malaysia

18 Januari 2011   04:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah mendengar tentang  Pembantu Rumah Tangga  produksi Malaysia? Pasti tidak pernah. Karena rakyat Malaysia kebanyakan tidak mau bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga. Karena itu sebuah organisasi kemasyarakan menganti status Pembantu Rumah tangga menjadi Manajer Rumah Tangga. Dan mau tahu hasilnya? Silahkan kunjungi sendiri websitenya "manager rumah tangga" asal Indonesia yang sudah di black list oleh 'majikan' di Malaysia. http://maidinmalaysia.blogspot.com Istilah Manajer rumah tangga hanya berlaku untuk pribumi asli Malaysia. Kalau untuk para pekerja asing seperti TKWI/TKWP atau yang lain-lain tetap saja pakai istilah PRT(pembantu rumah tangga atau maid).  Pertanyaan yang muncul di benak saya adalah.. Begitu parah kah assumsi rakyat Malaysia terhadap istilah pembantu rumah tangga? Sehingga istilah tersebut perlu di upgrade menjadi Manager rumah tangga baru bisa  menarik minat bekerja mereka. Ini pertanyaan pribadi saya. "Sebenarnya Siapa membodohi siapa?" Kenapa perlu merekayasa sebuah istilah atau status pekerjaan yang sudah menjadi legenda? Dimana-mana sampai ujung dunia kalau pekerjaan yang kerjanya di rumah orang, mencuci toilet, memasak, bersih2 tanpa adanya ikatan kekeluargaan dan di bayar... itu namanya Pembantu rumah tangga. Betul tidak? Kecuali kalau menikah dengan si penghuni rumah... barulah itu di sebut Ibu Rumah Tangga... :) Yang menjadi hati ini terenyuh... begitu mudahnya mereka di "manipulasi" oleh istilah. Manajer rumah tangga OK, PRT? Ogaah... padahal apa bedanya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun