Apa rasanya jika kejujuran dan keikhlasan di pertikaikan? Kepercayaan dan keyakinan tidak mudah di dapat dan hadir begitu saja dalam sekejab. Kepercayaan dan Keyakinan bukan seperti cinta yang mudah singgah dan mudah pula hengkang. Kalau cinta, dari mata turun ke hati. Tapi keyakinan, dari perbuatan-hati- baru pikiran. Jalannya tidak mudah dan lurus tapi berliku dan terjal. Patah hati itu biasa. Tapi di khianati itu luar biasa. Kata cinta bisa di ucapkan semuda kita membeli kebab di pasar malam. Ada appetite, beli, baru dirasa. Jika sedap di makan, kalau tak sedap di buang. Itu cinta. Jadi maklum saja kalau ada PASUTRI yang tiba2 kehilangan cinta terhadap pasangannya. Jangankan yang baru setahun berkenalan lalu kawin. YAng kenal sudah hampir setengah abad pun bisa bercerai. Itulah cinta. TApi keyakinan.... Keyakinan dan kepercayaan yang kukuh akan menjadi pondasi untuk cinta yang teguh. Yang tidak akan roboh oleh anai-anai, dan tidak akan goyah oleh badai. Keyakinan di pupuk secara perlahan agar bisa tumbuh sesuai kondratnya. Pupuknya pun pupuk organik... Keyakinan menyatukan dua hati dan pikiran yang berbeda. Kepercayaan membuat hil-hil yang mustahal menjadi logic. Menyakinkan seseorang itu susah. Perlu kesabaran dan ketidak putus asa an. Dengan itulah cinta di uji. Kasih sayang di kaji..dan kebersamaan menjadi harmony
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H