Mohon tunggu...
Meyrinda Zaimatun Nisak
Meyrinda Zaimatun Nisak Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Ilmu Bela Diri dalam Mewaspadai Maraknya Kekerasan Seksual

12 Juni 2022   21:00 Diperbarui: 12 Juni 2022   21:04 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan seksual adalah tindakan intimidasi terhadap bagian tubuh atau alat vital seseorang yang dilakukan secara paksa oleh pelaku, yang dapat berdampak buruk terhadap fisik, mental, dan spikis (Setyono et al., 2021). Berdasarkan data dari CATAHU Komas Perempuan tahun 2022, 

tahun 2021 tercatat sebagai tahun dengan jumlah kasus kekerasan seksual tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Ditambah lagi dengan maraknya kasus kekerasan seksual kebanyakan terjadi di instansi berbasis keagamaan yang pada dasarnya akhlak menjadi pilar utama. Bukan hanya itu, bahkan dari beberapa kasus kekerasan seksual dilakukan oleh orang terdekat korban.

Berlatar belakang dari fakta tersebut, maka perlu adanya tindakan preventif dari pemerintah maupun dari diri sendiri untuk mengantisipasi kekerasan seksual yang mungkin saja bisa terjadi kapanpun dan oleh siapapun. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh diri sendiri yaitu dengan berlatih ilmu bela diri

Dimana ilmu ini mengajarkan mengenai cara-cara untuk menyerang lawan secara spontan dan bertahan dari serangan lawan. Bahkan ilmu ini juga dapat meningkatkan skill penyusunan strategi dengan cepat. Skill ini sangat penting untuk mengatasi bahaya yang bisa saja terjadi dengan tidak terduga.

Jenis-jenis bela diri yaitu :

  • Jujitsu
  • Taekwondo
  • Merpati Putih
  • Karate
  • Pencak Silat
  • Pagar Nusa
  • Judo
  • Kung fu
  • Kempo
  • Muay Thai

Teknik dasar ilmu bela diri yang dapat dikuasai seseorang untuk menghindari kekerasan seksual dan kejahatan lainnya yaitu :

1. Mengetahui Titik Lemah dari Anggota Tubuh

Titik lemah sangat penting untuk diketahui karena hal ini merupakan faktor utama yang memengaruhi keberhasilan serangan seseorang. Bagian tubuh yang biasanya menjadi titik lemah seseorang misalnya mata, hidung, leher, dada, lutut, betis, alat kelamin, dan telapak.

2. Kuda-kuda

Kuda-kuda merupakan sikap yang paling utama dalam sebuah ilmu bela diri. Kuda-kuda digunakan sebagai sikap awal sebelum melakukan gerakan lainnya seperti tendangan, pukulan, bantingan, tangkisan, dll. Sikap kuda-kuda ini harus dilakukan dengan sikap yang kokoh agar serangan menjadi lebih kuat dan pertahanan juga semakin kuat.

3. Tendangan

Tendangan merupakan sikap dasar dari ilmu bela diri yang menggunakan kaki sebagai alat untuk menyerang. Sasaran dari tendangan adalah dada, perut, tenggorokan, wajah, dan alat kelamin. Jenis-jenis tendangan dalam setiap ilmu bela diri berbeda-beda, namun tendangan yang paling dasar dari ilmu bela diri yaitu tendangan lurus. Tendangan lurus dilakukan dengan menggunakan telapak kaki dan posisi berhadapan dengan lawan. Cara melakukan tendangan ini yaitu :

  • Pasang kuda-kuda
  • Gunakan kaki depan untuk menendang dan belakang untuk menopang tubuh
  • Angkat kaki depan dengan ditekuk membentuk sudut 90 derajat dan posisi paha lurus
  • Hentakkan kaki ke arah sasaran dengan gerakan cepat

4. Pukulan

Pukulan merupakan gerakan dalam ilmu bela diri yang menggunakan tangan sebagai alat untuk menyerang lawan. Sasaran dari gerakan pukulan adalah dada, dahi, mata, hidung, dan rambut. Pukulan terdapat berbagai jenis sesuai dengan aliran bela diri, namun pukulan yang paling umum yaitu pukulan depan. Cara untuk melakukan pukulan depan yaitu dengan memukulkan tangan yang paling kuat lurus ke depan. Sasaran dari pukulan depan adalah dada atau ulu hati.

5. Tangkisan

Tangkisan adalah gerakan menangkis serangan dari lawan secara spontan untuk bertahan. Jenis-jenis tangkisan yang umum dalam bela diri yaitu tangkisan atas, tangkisan bawah, tangkisan dalam, dan tangkisan luar. Tangkisan harus dilakukan dengan cepat dan perlu adanya skill membaca gerakan lawan dengan cepat dan tepat.

6. Kuncian

Kuncian adalah teknik untuk mengunci lawan dengan tujuan agar lawan tidak dapat menyerang. Sasaran dari kuncian yaitu pergelangan tangan dan leher. Kuncian harus dilakukan dengan kuat karena jika tidak maka lawan akan bisa melepaskan diri dan kembali mengunci.

7. Self Defense

Teknik self defense atau teknik pertahanan diri merupakan teknik dasar yang paling penting untuk dikuasai. Terdapat berbagai macam cara dalam teknik ini, misalnya yaitu :

  • Ketika lawan memegang tangan, balikkan jarinya ke arah yang berlawanan dengan persendian
  • Jika lawan mencoba memegang leher, gunakan jari tengah dan jari telunjuk dari kedua tangan untuk menusuk bagian leher atau matanya
  • Tarik rambut lawan dan arahkan kepala lawan ke arah bawah lalu gunakan lutut untuk memukul wajahnya
  • Gigit bagian tubuh lawan yang terdekat dengan wajah
  • Injak kaki lawan dengan menggunakan tumit sekuat mungkin
  • Jika diserang dari belakang, sikut bagian wajah, dada, atau perut lawan sekeras mungkin

Hal yang paling utama dan paling penting untuk mengatasi kekerasan seksual ataupun kejahatan lainnya sebenarnya adalah keyakinan dan keberanian dari dalam diri. Tanpa adanya keyakinan dan keberanian, seseorang akan merasa takut terlebih dahulu dan pada akhirnya akan sulit untuk menghadapi tantangan di hadapannya. 

Seperti yang dikatakan oleh Wayne Dyer, “Apa yang kita pikirkan menentukan apa yang akan terjadi pada kita. Jadi jika kita ingin mengubah hidup, kita perlu sedikit mengubah pikiran kita.”.

Sumber :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun