Virus covid-19 kini sudah menyebar luas ke seluruh negara termasuk Indonesia. Jutaan orang terinfeksi hingga meninggal dunia akibat menderita virus ini bahkan semakin hari semakin meningkat angka positif terinfeksi virus covid-19. Adanya kebijakan  pembatasan sosial berskala besar ( PSBB ) yang diterapkan pemerintah guna menghambat rantai penyebaran virus  serta mengurangi angka kematian menyebabkan segala aktivitas yang dilakukan di luar rumah beralih menjadi dalam jaringan atau yang akrab disebut daring.Â
Ada beberapa dampak dari perubahan karena diterapkannya PSBB yaitu terbatasnya pengunjung pusat perbelajaan menjadikan masyarakat lebih memilih berbelanja di e-commerce. Â Tak hanya itu, kegiatan belajar mengajar di lembaga pendidikan, aktivitas perkantoran, dan kegiatan lainnya juga dilakukan secara daring di rumah. Hal ini menjadikan rumah tak hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga menjadi pusat beraktivitas selama pandemi.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai terbiasa dengan tatanan kehidupan  baru di era new normal ini untuk bisa bertahan menghadapi segala rintangan dan hambatan selama pandemi. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan merupakan salah satu kebiasaan yang harus diterapkan selama pandemi di kehidupan sehari – hari.Â
Namun, sebagian besar masyarakat Indonesia masih bersikap acuh terhadap protokol kesehatan dan lingkungan sekitar. Banyak masyarakat yang masih tidak memakai masker bahkan mereka tidak percaya ataupun tidak takut akan bahaya covid-19. Pemerintah harus lebih bersikap tegas dalam menangani hal tersebut dengan memperbanyak penyuluhan sosial kepada masyarakat lewat media massa dan segera bertindak mengatasi berita hoax mengenai virus covid-19. Sangat penting untuk meningkatkan rasa peka dan sadar  masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar.Â
Ada beberapa cara yang terbilang cukup mudah dan  bisa dilakukan oleh masyarakat  untuk menjaga kebersihan lingkungan. Upaya yang paling mudah dan dapat meringankan tugas pemerintah adalah dengan mulai dari diri sendiri yaitu menanamkan rasa inisiatif untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi ketika sampai rumah sehabis menghabiskan waktu cukup lama di tempat umum, tutup mulut ketika bersin dan batuk serta kurangi menyentuh wajah dengan tangan. Biasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum memasuki rumah dan bangunan milik umum. Gunakan masker saat berada di luar rumah.Â
Beranikan diri untuk menegur orang lain jika mereka tidak memakai masker ataupun tidak mengikuti protokol kesehatan. Jadikan diri sendiri contoh yang baik terhadap orang – orang sekitar sehingga hal tersebut akan berpengaruh baik juga ke orang lain. Kebersihan rumah juga perlu diperhatikan karena rumah yang bersih akan memberikan rasa nyaman serta jauh dari sumber penyakit.Â
Semprotkan peralatan rumah tangga yang sering digunakan, khususnya peralatan makan,  dengan cairan desinfektan agar steril dan mengurangi risiko terkontaminasi virus corona. Jangan lupa untuk mencuci buah dan sayur yang dibeli sebelum dikonsumsi. Mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat tentu saja dapat meningkatkan imunitas tubuh. Kemudian, rajinlah membersihkan halaman di sekitar lingkungan tempat tinggal. Pastikan tidak ada sampah yang menumpuk dan genangan air di tong atau tempatnya lainnya yang bisa memicu timbulnya jentik – jentik nyamuk.
Upaya yang bisa dilakukan selanjutnya adalah membersihkan permukaan dapur dan lantai rumah. Pilahlah sampah organik dan anorganik. Pisahkan makanan yang sudah tidak dimakan dan langsung buang ke tempat sampah. Usahakan, tangan tidak berkontak langsung dengan tempat sampah. Â
Membuang sampah sembarangan akan berdampak buruk terhadap lingkungan seperti penyumbatan saluran air yang berisiko menjadi penyebab banjir di musim penghujan ini. Air banjir yang kotor akan menjadi sumber penyakit serta bisa menjadi sarana penyebaran virus covid-19. Selanjutnya, memperhatikan sirkulasi udara di ruangan dengan membuka jendela setiap pagi agar sinar matahari bisa masuk dan terjadi sirkulasi udara.Â
Pemerintah juga telah menghimbau untuk menggunakan kantong belanja ramah lingkungan yang terbuat dari kain. Sedotan plastik  dan botol plastik pun mulai jarang ditemukan terutama di masa pandemi ini. Masyarakat dihimbau untuk membawa botol minum dan alat makan pribadi dari rumah guna mencegah penyebaran covid-19. Selain itu, dengan meminimalisir penggunaan bahan plastik dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Di era new normal ini, masyarakat dapat melakukan budaya bersepeda dan berjalan kaki.Â
Kurangi menggunakan kendaraan bermotor dan kendaraan umum yang memungkinkan terjadinya proses  penyebaran virus oleh penumpang lain.  Dengan menerapkan kebiasaan tersebut, masyarakat dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan jasmani serta rohani. Tak hanya bermanfaat untuk kebugaran tubuh, bersepeda dan berjalan kaki berguna bagi lingkungan dengan mengurangi adanya polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan.