Pinjaman berupa cicil sudah banyak digunakan masyarakat di kota-kota besar khususnya. Dengan kemudahan serta limit peminjaman yang tinggi, bunga yang rendah, tenor cicilan yang lama, serta dapat mengajukan cicilan walaupun cicilan sebelumnya belum lunas menjadikan pinjaman online digemari masyarakat.Â
Kemudahan yang menjadi nilai tambah adalah konsumen cukup dengan mengisi formulir pendaftaran dan limit yang akan keluar akan sangat besar, pengajuan pinjaman juga dapat dilakukan tanpa adanya face to face antara penyedia jasa dengan peminjam. Jadi, peminjam dapat merasa tenang dan dimudahkan keperluannya.
Tidak heran, jika fenomena pinjaman online dilakukan secara berlebihan tanpa memikirkan dampaknya ke depan. Dari paparan di atas menunjukkan bahwa perkembangan media baru karena teknologi dan digitalisasi serta gejolak perekonomian memudahkan lahirnya budaya populer baru di masyarakat.Â
Penyedia jasa peminjaman online memberikan jasanya dengan dalih sebagai alternatif bagi masyarakat yang mengalami kesulitan keuangan. Sayangnya, dengan adanya kemudahan tersebut memunculkan budaya berhutang bagi mayoritas orang. Pada tahap ini menunjukkan bahwa konsumerisme mulai berubah ke arah hedonisme karena dukungan dari beberapa layanan belanja online.
Hedonisme menjadi salah satu dampak dari fenomena metode pembayaran cicilan secara online. Masyarakat akan senantiasa meningkatkan transaksi terus menerus meskipun barang yang dibeli tidak terlalu berguna.
Dampak lanjutan dari hedonisme adalah adanya gangguan psikologi yang diderita peminjam apabila tidak dapat membayar pinjaman secara tepat waktu.
Beberapa aplikasi peminjaman online biasanya melakukan teror dan denda terhadap konsumen yang telat melakukan pembayaran. Sayangnya, dari dampak yang diberikan tidak membuat penyedia jasa gulung tikar karena sepi peminat, justru peminat pinjaman online setiap hari mengalami peningkatan.
     Budaya populer membentuk pusaran arus yang mewakili sebuah perspektif independentmutual yang kompleks dapat mempengaruhi masyarakat dengan berbagai cara. Sangat mungkin masyarakat milenial akan terjebak dengan budaya populer peminjaman online ini.
DAFTAR PUSTAKA
Rozi, Fakhrur & Sazali, Hasan. (2020). Belanja Online dan Jebakan Budaya Hidup Digital pada Masyarakat Milenial. Jurnal Simbolika, 85-95.
   Â