Jadii, menurut saya pribadi dalam kurun waktu terakhir ini tanpa kita sadari, kita hanya terfokus pada Pendidikan Akademik dan non Akademik tanpa terlalu memperhatikan pada pembentukan karakter peserta didik.Â
Sehingga anak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan tetapi tidak moral sang anak dimana sejatinya tugas seorang pendidik menurut Ki Hajar Dewantara adalah menuntun anak untuk menumbuhkan kekuatan di dalam kodratnya dengan memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak (kodrat alam dan kodrat zaman).
Sedangkan kita bisa melihat, alangkah banyak para pejabat-pejabat yang koruptor padahal mereka sejatinya adalah orang-orang yang pintar
Nah mengapa mereka lakukan hal yang demikian? Itu karena kurang adanya pendidikan karakter sejak dini. Minusnya pendidikan PMP atau Pendidikan Moral Pancasila yang zaman dahulu pernah diterapkan ketika saya masih SD tapi kemudian dihilangkan yang kemudian diganti menjadi mata pelajaran PPKn.
Disinilah Mas Menteri kita berkesempatan untuk mengembalikan lagi mapel tersebut dengan dikemas lebih sempurna lagi yaitu mewujudkan PROFIL PELAJAR PANCASILA.
Bagi yang belum faham apa itu Profil Pelajar Pancasila? Disini tidak menghilangkan mapel PPKn dan PAI, tetapi justru melengkapi dan lebih disempurnakan lagi materinya ke dalam satu wadah dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila melalui Merdeka Belajar.
Oleh sebab ituu, yuuuuk guru-guru hebat kita bangun dan bangkit dari zona nyaman kita selama ini dengan membuat ide-ide program yang berkelanjutan di sekolah kita masing-masing demi mewujudkan peserta didik yang berkarakter Profil Pelajar Pancasila melalui Merdeka Belajar yang berpihak pada Peserta Didik.
Terima kasih Mas Menteri,
salam dan bahagia
Wassalaamu'alaikum Warahmatullahi wa Barakaatuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H