Mohon tunggu...
Meylita Viviyani
Meylita Viviyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah Mahasiswi tingkat akhir, saya menyukai berbagai hal yang menarik terutama dalam dunia pendidikan maupun games yang bisa menjadi satu kesatuan yang menarik untuk di bahas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Cara Meningkatkan Daya Literasi Anak di Masa Sekarang

7 Juni 2022   10:42 Diperbarui: 7 Juni 2022   11:00 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, hai, haloo..

Apakah anak-anak dalam literasi sudah sangat baik?

Apakah sudah memuaskan di masa ini?

Pastinya belum 100%, karena dalam penelitian saya selama menjadi Guru Les hampir selama 2 tahun. Ibarat 5 dari 10 anak yang mau membaca dan memiliki pengetahuan yang banyak dalam pengetahuan baik mengenai Indonesia adalah Negara Maju bahkan mengenai hal-hal yang update untuk diketahui anak-anak di zaman ini.

Hal yang menjadi sesuatu hal menarik sebagai Orangtua, atau jikalau kalian memiliki saudara atau keponakan. Ada nih beberapa tips and trik dari saya.

1. Kenali jati diri Anak

Mungkin beberapa orangtua masih menekankan bahwa anak itu sebenarnya mampu dalam hal yang baru saja dilihat bahkan baru diperkenalkan dari awal atau baru-baru ini. Tetapi perlu diingat oleh Orangtua kalau tidak semua anak-anak akan menerima hal yang diperkenalkan bahkan baru saja di perlihatkan oleh masing-masing Orangtua. 

Mengapa? karena anak-anak memiliki hak yang sama layaknya orang dewasa atau masyarakat yang bisa menerima kalau suka maupun menolak kalau tidak suka. Begitu juga talenta bahkan kegemaran setiap anak berbeda itu pun juga tergantung sikap Orangtua mau berpikir terbuka atau tertutup istilah zaman sekarang yang sering saya dengar Kolot.

2. Jangan terlihat memaksakan

seperti pembahasan poin 1 sebelumnya, jikalau anak sudah diperkenalkan beberapa hal yang ini di sharing sama Orangtua bahkan ingin anak itu juga memiliki hal yang sama seperti diri Orangtua tetapi ada beberapa sikap anak yang ketika di tanyakan langsung oleh Orangtua namun dalam tindakannya seperti ada penolakan atau ekspresinya seperti tidak ada kenyamanan. 

Perlu diketahui Orangtua bahwa secara tidak langsung anak itu merasa terpaksa. Mengapa? Karena dalam pemikiran anak-anak, mereka ingin menjadi kebangaan Orangtua walaupun anaknya dalam kenyataannya tidak suka akan hal itu. 

Lagi-lagi sebagai Orangtua harus bisa mengenali hal ini dalam psikologinya, bahwa anak tersebut ada hal yang tidak disukai tetapi mencoba untuk menyukai. Hal itu bisa menajdi sesuatu hal yang akan dipendam oleh anak, jika Orangtua tidak menyadari akan hal tersebut.

3. Berikan pilihan

Dalan poin 3 ini, dimaksudkan supaya Orangtua memberikan Pilihan yang diinginkan anak-anaknya. Misalnya, memberikan les untuk meningkatkan  pilihan yang disukai anak-anak itu baik, tapi perlu diperhatikan juga  jikalau anak itu memang menyukai hal tersebut berikanlah Motivasi untuk anak. 

Meskipun tidak semua Orangtua dapat melakukan hal tersbeut tetapi berikan pengertian seperti Pujian atau dorongan yang memompa semangat sang anak untuk mau dan bisa. Mengapa? Karena hasilnya nanti cepat atau lambat yang tidak akan disadari secara langsung oleh Orangtua. 

Anak tersebut akan diam-diam mencari sendiri hal-hal yang menarik perhatian mereka. Maka dari itu membuat tingkat daya literasi sang anak akan meningkat bersamaan dengan sesuatu hal yang anak-anak minati.

Berikut 3 Poin penting diatas untuk para Orangtua, ya...

Sampai bertemu di info berikutnya lagi ya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun