Berhubung dulu saya hobby nulis & baca di Fb , baca status orang lain untuk mendapatkan sudut pandang yang berbeda & juga lebih banyak baca artikel yang bermanfaat, & kadang juga sambil chattingan dengan teman-teman lama (waktu masih sering aktifkan aplikasi chatting, sejak beberapa tahun yang lalu sudah gak pernah).
Beberapa tahun lalu, berhubung beberapa teman, yang notabene adalah laki-laki yang beristri dan memang saya kenal juga ikut nimbrung chatting, ya saya gubris karena mungkin saya masih polos (ciiee polos :D ) & juga takut dikiranya ntar sombong, kalau gak digubris. Lama kelamaan menjadi risih juga dengan pertanyaan-pertanyaan yang mulai agak aneh, tapi tetap positif saja. Dan akhirnya sia-sia berpikir positif, hasilnya negatif. Pokoknya tidak pakai basa-basi, langsung saya tanyakan apa maksudnya? Langsung deh dia to the point (orang dewasa pasti sudah tahu maksudnya apa).
Huaaa.. Saya langsung secepat kilat berubah seperti emak-emak, saya ceramahin habis (tidak tahu kata-kata bijak itu muncul darimana datangnya), pokoknya saat itu saya kayak sok tua gitu deh ceramahin bapak-bapak, mungkin karena kasian sama istri & anaknya (ya, itung-itung kesempatan untuk belagu, kan lagi momennya hihihi :D ). Dia minta agar saya tidak ceritakan ini ke orang lain, akhirnya saya setuju dengan syarat dia harus menceritakan kepada saya mengenai hal-hal yang menyangkut cara pandangnya & cara pandang teman-teman kerjanya serta lingkungan tempat pergaulannya seperti apa yang berkaitan dengan budaya perselingkuhan di lingkungan kerjanya (itung-itung berlatih menjadi agen investigasi, jiiaaahh ). Dan akhirnya saya mendapatkan begitu banyak informasi yg sama sekali di luar dugaan saya, antara lain:
1. Kadang lelaki beristri mencari selingkuhan melalui jejaring sosial dengan akun samaran (tidak semua sih, ada yang nekad pakai nama asli) yang tidak diketahui oleh istrinya, incarannya adalah mahasiswi yg berbeda kota dengan alasan banyak mahasiswi (tidak semua) mudah dikelabui berhubung mahasiswi identik dengan haus dana ekstra & materialistis. Saking pakai nama samaran, nama yang dipakai biasa nama binatang atau apalah, atau juga biasa nama yang lebih keren.. wuuuiihh.. pace pace.. :D Sampai pernah ada yang bilang sebenarnya saya kenal dia, katanya sih tetangga.. Gubrak *%$# Aduh, bo' dia pengagum berat saya, sampai-sampai dia puji saya terus & katanya kalau saya pulang kampung biasa di teropong :D . Ya, bukan Meyliska namanya kalau gak ceramah, ahahaha. Karena pakai nama samaran, ya pasti saya tidak tahu, yang saya tahu dia sudah beristri. Dia tanya apa tidak penasaran? Saya jawab: "Saya tidak perlu tahu, untuk apa juga. Karena saya lebih suka ketemu orang dengan pikiran bersih mengenai orang itu." Kalau dia yang punya pikiran menyeleweng, kan dia yang rugi & tentunya itu urusan dia.Akhirnya, capek juga diceramahin, dia kabur deh.. hhehehe
2. Awalnya dari chattingan, sampai tukaran nomor hp. Untuk meyakinkan si cewe, laki-laki biasanya minta nomor rekening untuk mentransfer uang. Lebih lanjut ajakan untuk ketemuan. Tapi katanya biasa juga ada juga mahasiswi yang habis terima uang langsung gak ada kabar lagi.. ahahahaah(ngakak deh gue). T’rus kalau sudah ketemuan? Ngapain?? Aduuuh, tidak usah pura-pura gak tahu dong ah, saya kan masih polos. Ihihihi.. :D Pokoknya jadwal ketemuannya saat lagi cuti, off atau sejenisnya dengan alasan keberangkatan “tugas luar kota”.
3. Faktor yang menyebabkan hal itu terjadi karena lingkungan mereka. Salah satunya, teman-teman sepergaulan mereka, hingga mulai ikut terbawa arus. Prinsipnya: "Banyak koq yang lakuin bukan cuma saya." atau ‘itu sudah biasa, bukan sesuatu yang tabu lagi”. Apalagi saat jam istirahat di tempat kerja yang menjadi topik menarik untuk diperbincangkan adalah perselingkuhan, katanya memiliki kebanggan tersendiri jika punya selingkuhan, apalagi yang cantik & muda. Bayangin saja, semacam prestasi gitu.
4. Ketika saya tanya, koq istrinya gak tau ya? "Ya, karena istri sibuk disamping itu teknologi sekarang sudah canggih.." Karena itu patut curiga jika suami sangat akrab dengan alat canggihnya. Istri juga tidak tahu, karena suami memiliki 2 nomor hp & nama selingkuhan biasanya ditulis dengan nama laki-laki. Geleng-geleng kepala deh gue, sudah tua tapi masih kreatif juga ya??
Sudah, itu saja poin penting yang bisa saya rangkum dari investigasi saya. Hewhewhew.. :D Belajar dari pengalaman pertama, mulai saat itu saya tidak menggubris pesan melalui inbox laki-laki beristri yang saya kenal jika pertanyaannya mulai aneh & sudah tidak wajar, jika sangat diperlukan diblokir saja. Sampai saat ini, karena rasa terima kasih terhadap orang ini, saya tidak memblokirnya dengan syarat intensitas komunikasi yang minim & memiliki batasan sekaligus bertanggungjawab untuk membantunya sadar (ciieee, sok jadi pahlawan buat bapak-bapak genit :D ), karena memang saya menilainya orang baik yang hanya kebetulan lupa menjadi suami yang baik.
Paling tidak dari dia saya juga mendapat banyak informasi mengenai bagaimana sebenarnya dunia perselingkuhan itu. Dia juga meminta agar saya menerima pemberiannya, dia minta nomor rekening tapi tidak saya berikan. Katanya sebagai ungkapan terima kasih karena rahasianya sudah dijaga, ya sudah untuk meyakinkan dia bahwa saya orang yang bisa dipercaya, saya bilang boleh asal jangan dalam bentuk uang atau barang berharga. Akhirnya dia mengirim paket makanan. Beberapa lama kemudian, dia nawarin lagi paket makanan, saya bilang boleh tapi bagianku dikasi buat anak istrinya saja, gak usah dikirim... Ahhahahahha... Sok bijak banget gue..
Hewhewhew.. :D
Semoga bermanfaat...
Sumber gambar: http://www.5fakta.com/wp-content/uploads/2013/12/5-Orang-Paling-Dibenci-diDunia-Maya.jpg
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H