Mohon tunggu...
Adik Manis
Adik Manis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

*A simple girl* *Penikmat & pelajar fenomena kehidupan*

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Balas Dendam Yang Anggun

3 Maret 2014   06:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:18 6353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13937775141565615938

Habis baca artikel mbak Ellen (Trauma masa lalu membuyarkan mimpi hari esok), prihatin juga, terutama terhadap kaum hawa, karena memang pada umumnya yang sulit move on itu kaum hawa, karena suka bermain di area perasaannya daripada logikanya ketimbang laki-laki.

Memang perasaan yang dipermainkan itu sesuatu banget. Mempermainkan perasaan??  Ya, mungkin kalau dibahasakan yaitu perasaan yang tak bersambut atau perasaan yang tidak bertepuk sehingga kurang meriah dan akhirnya serasa sendiri & kesepian, atau bisa juga kayak beli barang via online trus kualitas barang tidak sesuai gambar, katanya original koq KWnya kebangetan?? Gitu kali ya??

Ya sudah, intinya lagi trauma nih. Traumanya pake banget. Yang ada di pikiran saya, trus kalau trauma emang kenapa?? Sakit tau, perih, takut, pokoknya tidak ada enak-enaknyalah.. Ya sudah, dienakin saja. Enak bener nih orang ngomong, dia pikir semudah itu. Ya, maklum gitulah orang yang lagi trauma, lagi buta persis ketika jatuh cinta, butanya sama, sampai gak percaya bahwa ada banyak jalan menuju Paris, soalnya jalan andalannya sudah mentok oleh sebuah dinding yang tidak tinggi-tinggi amat, soalnya fokusnya bahwa dia sudah pilih jalan yang salah, sementara yang lain mungkin sudah sibuk berfoto ria di Paris, pokoknya pasrah. THE END. Padahal dia bisa manjat sebenarnya kalau mau, tapi dia tidak percaya kalau sebenarnya dia bisa manjat, pokoknya mentok. TITIK. Mungkin seperti itu ilustrasinya.

Benar banget yang dikatakan budos Ellen, intinya harus percaya diri. Saya pernah punya pengalaman dengan pacar pertama, dia ninggalin saya dengan alasan katanya tidak cocok (padahal rasa-rasanya saya sudah baik), ya sudah mau diapa, kalau mau dibilang cinta ya cinta. Saat putus, nangis tidak?? Ya, nangis hampir tiap hari malah (ciee.. bisa masuk MURI ini, orang yang galaunya awet banget.. :D ). Dan dia jalin hubungan dengan seseorang lagi, nyeseknya pakai banget.

Akhirnya sebulan putus, saya kenal lagi sama seseorang, dia sih baik tapi ternyata saya diduain, ya sudah saya minta dia milih, dia gak bisa, ya maaf, saya harus mundur. Sakit?? Iya, dikit.. ehehehe.. Nangis?? Tidak. Teman aja heran, ini orang habis putus koq sama sekali gak ada gejala habis putus cinta, bawaan happy & ketawa ketiwi terus.

Prinsip saya, sudah cukup kisah pertama buat saya galau tidak jelas. Saya malah mikir, kenapa tidak dari dulu saja saya sadar bahwa galau itu memang penting tapi gak harus awet, soalnya sudah banyak yang terbengkalai karena galaunya diformalin, rugiiiiiiiiii. Mau kembali mengulang tapi gak mungkinkan?? Ya sudah lanjut jalan saja.

Hingga akhirnya saya memutuskan untuk tidak pacaran sama laki-laki, karena saya pengen pacaran sama diri saya sendiri, ehehhee. Intinya saya mau nikmatin hidup, senang-senang sama teman-teman & keluarga, melakukan hobby, perawatan & mengisi waktu dengan aktivitas yang berguna yang membuat saya senang & membuat hidup saya pantas untuk dilirik karena saking indah & berwarnanya. Pokoknya saya mau balas dendam sama mantan-mantan saya, bahwa tanpa mereka hidup saya lebih berwarna & meriah, biar mereka menyesal pernah menyia-nyiakan saya. Jadi, saya hidup menjadi orang yang ceria & akhirnya banyak dilirik oleh kaum adam. Ya, saya sudah bilang bahwa hidup saya harus menarik untuk dilirik & sama sekali tidak ada kaitannya dengan tebar pesona.

Seseorang yang benar-benar menikmati hidup, hidup & pribadinya akan selalu terlihat menarik & menawan.

Yakinlah bahwa seorang laki-laki baik hanya akan tertarik terhadap sesuatu yang menarik & baik. Karena mereka akan berpikir bahwa masuk ke dalam duniamu adalah sesuatu yang menyenangkan.

Pembalasan dendam yang terbaik adalah penyesalan seseorang karena telah menyadari bahwa kita tak pantas diperlakukan seperti itu.

Dan akhirnya setelah saya punya pacar yang baik, cakep, pintar, & penyayang (mudah-mudahan seterusnya seperti itu.. Amin amin...), para mantan ini kembali dengan penyesalannya & mengatakan bahwa setelah dia membanding-bandingkan dengan semua mantan pacarnya, dia akhirnya tahu bahwa sayalah yang sebenarnya yang terbaik (versi dia ya?). Minta balikan?? Pasti, banyak kali malah & sampai saat ini pun minta balikan. Diterima?? Ya, tidaklah. Karena gak dimaafkan ya?? Tidak juga, meski pernah disakitin saya tetap berlaku baik & lembut. Dan saya yakin itu makin memperparah penyesalannya, karena makin meyakinkan dia bahwa memang ia sudah pernah sangat keliru mengambil keputusan yang bodoh. Saya jadi mikir, seandainya saya tidak move on, pasti mereka akan berkata: "Ah, perempuan di dunia ini sama saja. Manja, cengeng, segala-galanya diambil hati pokoknya hidup susah kalau sama mereka. Pokoknya saya gak mau pacaran sama perempuan", karena mereka tidak menemukan yang benar-benar hidupnya menarik untuk dihidupi.. eheehehe :D

Itupun jika dia tidak kembali mengutarakan penyesalannya, saya bisa jamin bahwa dia nyesel banget kalau liat kamu masih tetap segar & cantik sehabis badai kemarin. Meskipun mungkin kemarin kamu bukan pribadi yang sempurna atau sebab putus karena memang salah kamu, tapi dengan terus balas dendam dengan cara menambah kualitas diri & memperbaiki diri, dia juga akan nyesel dan berpikir bahwa seandainya dia mau tinggal untuk berproses bersamamu, mungkin dia akan bahagia karena tetap berada di duniamu yang sebenarnya menyenangkan & menarik pada waktunya.  Ciieeeeee..

Yakinkanlah para laki-laki yang telah menyakitimu bahwa kau terlalu indah untuk disakiti & disia-siakan dengan tetap berperilaku baik, bukan menyiksa diri dalam trauma. Dendam sudah terbalas.. Enakkan kalau balas dendamnya kayak gitu?? Seneng bukan main & gak terbakar api kebencian.

Kalau ilustrasinya seperti di atas tadi, kenapa gak manjat saja?? Percaya dirilah bahwa kamu bisa manjat, meski kamu perempuan. Siapa tahu, sudah dekat dengan Bali yang pemandangannya aduhai, lebih eksotik daripada Paris (efek cinta tanah air nih). T'rus di Bali ketemu bule, siapa tahu berjodoh. Kan tidak harus ke Paris juga untuk dapat jodoh bule.. Iya kan?? Kenapa sih hidup ini dibawa ribet?? Kalau sebenarnya bisa gak ribet. Ehehehe..

Move on.. Cayo!! Kalau orang lain bisa, kenapa kalian tidak bisa??!!! (Motto mamaku nih)

Ok, guys.. Kalian bisa. Sangaaaaat bisa, karena kalian lebih berarti dibanding penilaian orang yang tak tahu bersyukur.

Hidup ini perjalanan, dimana kita akan menemukan banyak orang yang menyebalkan yang insyafnya selalu telat, karena nyadarnya selalu kesiangan. Tapi kita juga akan menemukan sosok malaikat yang berwujud pria baik hati.

Dan akhirnya, saya harus mengatakan: "Seandainya dulu saya tidak move on & balas dendam dengan anggun, mana mungkin sekarang saya dapat pacar tampan dan baik hati yang matanya bercahaya penuh kasih , mungkin dia sudah bersama perempuan yang tentunya lebih menarik daripada saya (padahal saya gak cantik2 juga, rahangku kotak, ujung hidungku gendut, gak lancip gitu, tapi kata teman mantanku katanya mataku indah, jadi benarlah bahwa mata itu adalah jendela hati :) )". Hewhew.. :D Ok, kalau sudah move on, pria baik akan tahu hatimu sudah damai dari matamu. Ceileeee.. :D

Ayo manjat!! Kamu bisa!!! :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun