MA (14 tahun) yang merupakan teman satu geng AMP mengaku ia terjerat narkoba karena ikut-ikutan teman-teman yang lain. "Awalnya aku juga gamau, tapi mereka maksa terus".
Selain pengakuan dari ketiga siswa yang diwawancara tersebut, berhasil terkumpul beberapa bukti, di antaranya:
Pesan singkat di ponsel antara siswa di grup tersebut yang berisi percakapan transaksi narkoba. Foto dan video yang menunjukkan aktivitas siswa saat mengonsumsi narkoba.Barang bukti narkoba berupa beberapa paket kecil sabu dan ganja yang ditemukan di rumah salah satu siswa.
Kasus ini menunjukkan bahwa ancaman narkoba dapat  menyasar siapa saja, termasuk anak-anak di  bawah umur. Penyalahgunaan narkoba dapat  menimbulkan dampak negatif yang serius bagi  kesehatan fisik dan mental, prestasi belajar, dan  masa depan seorang anak. Oleh karena itu, upaya pencegahan perlu dilakukan secara komprehensif oleh semua pihak, termasuk orang tua, sekolah, dan masyarakat. Â
Orang tua perlu meningkatkan pengawasan terhadap anak, terutama dalam penggunaan gadget dan internet. Sekolah perlu memperkuat  program penyuluhan tentang bahaya narkoba dan  melakukan deteksi dini terhadap siswa yang berisiko. Masyarakat juga perlu ikut aktif dalam mencegah peredaran narkoba di lingkungan sekitar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H