A. Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Menulis juga merupakan salah satu sarana atau media untuk menyampaikan informasi atau gagasan kepada orang lain. Keterampilan menulis tidak langsung datang dengan sendirinya melainkan harus banyak dilakukan melalui latihan dan praktik secara teratur.
Tarigan (1994:21) menulis merupakan kegiatan menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut jika memahami bahasa dan gambaran grafis itu. Sedangkan, Marwoto (1987:11) menyatakan bahwa menulis merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis yang jelas, runtut, ekspresif, enak dibaca dan bisa dipahami orang lain.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis seseorang merupakan alat komunikasi secara tidak langsung. Kegiatan menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan efektif. Dengan hasil tulisan, ide-ide dan ilmu pengetahuan dapat disebarluaskan kepada semua orang. Keterampilan menulis dapat dikuasai dengan baik apabila seseorang dapat menguasai keterampilan berbahasa dengan baik.
B. Hakikat Teknik Brainwriting
Brainwriting adalah sebuah teknik pembelajaran yang cara penyampaiannya melalui sebuah tulisan atau tertulis. Brain berarti otak, write berarti menulis. Jadi, brainwriting adalah menulis segala sesuatu yang terlintas di otak. Teknik Brainwriting merupakan teknik untuk mencurahkan gagasan tentang suatu pokok permasalahan atau tentang suatu hal secara tertulis yang dikembangkan oleh Ilmuwan di Batelle Institute di Frankfurt, Jerman (Michalko, 2004). Teknik tersebut merupakan teknik curah-gagasan yang dilakukan secara tertulis.
Darmadi (1996:44) ada dua prinsip penting yang harus diingat di dalam melakukan brainwriting. Pertama, jangan memikirkan apakah ide-ide yang dihasilkan itu benar atau salah, yang penting di dalam prosesi ini adalah pengumpulan ide-ide yang berkaitan dengan topik sebanyak-banyaknya. Kedua, terjadinya tumpang tindih ide dianggap sebagai suatu yang wajar karena memang belum dievaluasi.
Dengan demikian proses ini adalah secara sadar atau tidak kita telah memulai proses berpikir. Rangkaian proses berfikir seperti ini akan membangkitkan kemampuan intelektual yang dimiliki seseorang. Jadi proses berpikir itu dilakukan secara
 Â
Â
berkesinambungan sehingga rangkaian proses ini dapat menghasilkan ide-ide yang lebih menarik daripada ide awalnya.