Mohon tunggu...
Meydina
Meydina Mohon Tunggu... Lainnya - Magiste Profesi Psikologi Pendidikan

Cogito ergo sum

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia Dini, Pentingkah?

30 November 2022   12:01 Diperbarui: 30 November 2022   12:10 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surabaya - Penting untuk mengetahui dan memahami sudah sejauh mana tahap perkembangan yang dilalui atau alami telah dioptimalkan terkhusus pada anak usia dini yakni masa golden age walaupun periode ini bukanlah periode akhir perkembangan manusia. UNICEF (2022) menyebutkan bahwa anak usia dini merupakan masa paling krusial sepanjang perjalanan hidup manusia dan menjadi fondasi untuk masa depan. Sehingga mengoptimalkan fase ini menjadi penting.

Periode ini perlu diberikan rangsangan atau stimulasi yang tepat kepada anak khususnya kaitannya dengan pertumbuhan kognitif dan gerak karena anak belajar mengenai hal baru dan menguasai gerak baru. Artinya pada masa ini, aktivitas fisik sangat diperlukan. Aktivitas fisik erat kaitannya dengan keterampilan motorik anak.

Di Indonesia meskipun hasil Riskesdas (2018) menujukkan 98,2 % anak pra sekolah (usia 3-4 tahun) memiliki kemampuan fisik yang lebih baik di banding anak dibawah usianya. Namun studi kajian literatur menunjukkan bahwa pada usia ini kemampuan motorik anak menurun disebabkan kurangnya aktivitas fisik dampak dari Pandemi COVID-19.

Pentingnya Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik di masa kanak-kanak dimulai dengan fokus pada perubahan perkembangan keterampilan motorik kasar. Motorik kasar yang berkembang secara baik memberi banyak manfaat yakni memberi kemampuan kepada anak untuk dapat menguasai gerakan yang tergolong dalam gerakan yang sulit dilakukan oleh orang (Humaedi dkk., 2021).

Sebaliknya jika anak tidak mahir berlari, melompat, menangkap, melempar, dan lainnya, maka mereka akan terbatas untuk terlibat dalam aktivitas fisik di kemudian hari karena mereka tidak akan memiliki keterampilan prasyarat untuk aktif (Stodden dkk., 2008).

Mempengaruhi Perkembangan Berikutnya

Hal ini perlu menjadi perhatian khusus dikarenakan kemampuan motorik kasar di usia dini merupakan prediktor untuk perkembangan kognitif. Motorik kasar secara khusus ditemukan berdampak pada beberapa bidang perkembangan IQ, memori kerja, dan kecepatan pemrosesan informasi secara intelektual (Payne & Isaacs, 2008, pp.32).

Itulah mengapa penting untuk mengoptimalkan perkembangan motorik kasar usia dini diperlukan untuk deteksi sedini mungkin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun