Mohon tunggu...
meyda nur rohmah
meyda nur rohmah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Rentan Stres karena Perbuatan Orangtua

12 Oktober 2019   15:13 Diperbarui: 12 Oktober 2019   15:11 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2. Mudah takut
Salah satu ciri-ciri anak stres adalah tiba-tiba jadi mudah takut. Entah itu takut tidur sendiri, takut ruangan yang gelap, takut ditinggal orangtua, atau takut menghadapi orang asing. Apalagi kalau sebelumnya anak adalah sosok yang cukup pemberani. Ini adalah tanda bahwa stres yang dialami anak sudah cukup parah.

3. Menarik diri dari keluarga atau pergaulan
Saat dilanda stres, anak mungkin memilih untuk menghindari interaksi dengan keluarga atau teman-temannya. Perhatikan apakah anak selalu menghindar ketika Anda bertanya, tidak mau diajak makan atau pergi bersama, atau lebih sering menghabiskan waktu sendirian di kamar. Begitu juga kalau anak jadi jarang bermain dengan teman-temannya.

4. Sakit tanpa penyebab yang jelas
Jika stres yang muncul sudah begitu serius, anak biasanya mengalami gejala-gejala fisik seperti sakit perut, sakit kepala, atau pusing. Padahal ketika diperiksa ke dokter, anak tidak sedang mengidap penyakit tertentu. Gejala-gejala tersebut adalah reaksi tubuh anak terhadap stres.

5. Perubahan nafsu makan
Nafsu makan anak bisa naik atau menurun secara drastis karena stres. Bila nafsu makannya turun, ia mungkin saja beralasan bahwa makanannya tidak enak atau ia tidak lapar. Sedangkan kalau nafsu makannya naik, anak mungkin jadi lebih sering ngemil dan cepat lapar padahal sudah makan.

6. Sulit tidur
Tak cuma orang dewasa yang kalau sedang stres jadi susah tidur. Begitu juga dengan anak dan remaja yang dilanda stres. Selain susah tidur, biasanya anak-anak yang sedang stres sering terbangun di tengah malam karena mimpi buruk.

7. Tidak bisa konsentrasi
Karena merasa kewalahan dengan beban yang ditanggung, anak pun sulit berkonsentrasi. Baik itu saat belajar di sekolah, mendengarkan perintah dari orangtua, atau bahkan ketika menonton televisi.

Perhatikan kalau anak cenderung menatap kosong ke depan atau menunduk saat melakukan aktivitas-aktivitas seperti biasanya. Itu berarti anak sudah tidak konsentrasi lagi terhadap hal yang sedang dilakukan.

Jangan mengabaikan stres pada anak

Kalau anak Anda sudah menunjukkan berbagai gejala stres, jangan diabaikan. Stres yang dibiarkan bisa berdampak negatif dalam jangka panjang. Anak stres lebih rentan mengidap gangguan jiwa seperti depresi. Selain itu, karena perubahan pola makan akibat stres, anak pun makin berisiko mengalami kekurangan gizi atau kelebihan berat badan.

Dampak lain yang mungkin muncul adalah menurunnya prestasi di sekolah karena anak tidak bisa konsentrasi belajar. Untuk menghindari berbagai komplikasi anak stres, ajak anak mengobrol soal tekanan yang sedang ia hadapi. Dari situ, bantu anak untuk memahami keadaannya sekaligus mencari solusi terbaik.

Bila stresnya tak kunjung reda, Anda bisa berkonsultasi dengan ahli konseling anak dan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun