Mohon tunggu...
meyda nur rohmah
meyda nur rohmah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Teknik Mengajar bagi Guru

9 Oktober 2017   09:11 Diperbarui: 9 Oktober 2017   09:19 1943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan indonesia saat ini mengalami penurunan yang sangat drastis, membuat para pengajar merasa prihatin. Permasalahan terdapat pada para siswa yang diajar. ketika para guru menjelaskan dengan susah payah agar para siswa bisa memahami materi yang belum mereka bisa, namun para siswa tidak mendengarkannya dan malah bermain sendiri. Bahkan siswa jaman sekarang ketika kegiatan belajar mengajar dia bermain sosial media. Hal tersebut layaknya mengisi gelas kosong dalam keadaan terbalik.

Guru yang menghabiskan waktunya berjam-jam berceramah di depan siswa tapi tidak memberikan efek apa-apa seolah menjadi rutinitas hampa bagi pengembangan pengetahuan siswa. Dengan memberikan peringatan atau sanksi kepada siswa bukanlah jalan keluar, terutama memberikan "angka atau nilai merah". Hal ini hanya membuat siswa semakin malas dan akan beranggapan bahwa semua akan tetap sama yaitu mendapat angka merah.

Banyak sekolah yang menambah jam belajar mengajar dengan anggapan bahwa para siswa akan lebih cepat menyerap pelajaran dan terbiasa dengan pelajaran yang mereka dapat. Cara ini hanya akan menjadikan para siswa malas dan bukannya belajar mereka akan tertidur saat jam belajar mengajar dimulai. Beberapa hal yang dilakukan sekolah belum tentu bisa menumbuhkan semangat para siswa, disinlah tugas para guru untuk membantu anak didiknya karena gurulah yang mengetahui apa yang siswa butuhkan dan gurulah yang bersama siswa.guru yang mampu mengajar dengan baik akan menghasilkan kualitas siswa yang baik. 

Pendidikan tak hanya menyampaikan materi namun juga mentransfer nilai-nilai dari guru ke siswa. James M. Cooper menegaskan, "A teacher is person charged with the reasonabilittty of helping others to learn and to behave in new different ways."Seseorang guru membutuhkan keterampilan mengajar yang lebih dibanding dengan orang yang bukan guru. Guru harus kaya metode dan strategi mengajar. Dan itu harus ditempa melalui proses jenjang pendidikan.

Sebagai guru yang mempunyai tanggu jawab untuk mencerdaskan bangsa, membuat para guru mempunyai tugas tambahan agar sang siswa dapat mendengarkan, bukan hanya mendengarkan namun juga dapat menerimanya dengan baik untuk bekal mereka sebagai seorang siswa yang akan berinteraksi dengan masyarakat luas nantinya dapat menjadi seorang yang berintelektual.

Dalam hal ini seorang guru harus mempunyai sebuat strategi, bukan hanya satu bahkan ribuan strategi agar para msiswa dapat menerima pelajaran dengan semangat. Strategi yang dapat dilakukan sangatlah banyak seperti melakukan permainan sambil memasukkan materi pelajaran didalamnya pada saat bersamaan siswa akan dengan sendirinya mengingat apa yang dijelaskan. Secara otomatis otak seorang siswa akan menangkapnya dikarenakan ketika otak dalam keadaan tenang atau santai akan lebih mudah mengingat dari pada saat otak sedang dalam keaadaan tegang. Strategi lain yang mungkin bisa dilakukan adalah memberikan hadiah bagi yang bisa menjawab atau menjelaskan pelajaran. Ketika ada hadiah akan membuat para siswa menjadi semangat untuk menjawab di karenakan hadiah yang dijanjikan.

 Banyak hal yang dapat dilakukan seorang guru untuk membuat siswanya memiliki semangat untuk mengikuti dan mengamalkan pelajaran yang diajarkan. Melihat dan memperhatikan siswa adalah hal penting lainnya, disinilah kita seorang guru dapat memulai mengambil tindakan. Dan hendaknya guru melakukan introspeksi diri, serta merefleksikan dan mengevaluasi strategi pembelajaran yang ia gunakan terhadap muridnya, sehingga ia dapat mengetahui akar permasalahan yang dihadapi mereka dalam proses belajar dan mencari solusinya dengan tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun