Mohon tunggu...
meyda nur rohmah
meyda nur rohmah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

PIAUD dalam Islam

22 September 2017   21:46 Diperbarui: 22 September 2017   21:49 1496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Anak Usia Dini dalam islam sangatlah penting. Karena dalam islam dianjurkan untuk memberikan atau menyebarkan ilmu yang kita ketahui kepada orang lain yang belum mengerti. Mendidik dan mengajari Anak Usia Dini adalah tahap awal dan paling dasar yang sangat tepat dilakukan karena kita tahu bahwa pada usia-usia dini memiliki daya ingat yang sangat baik.

Dalam pandangan islam, segala sesuatu yang dilaksanakan, tentulah memiliki dasar hukum baik itu yang berasal dari dasar naqliyah maupun dasar aqliyah. Begitu juga halnya dengan pelaksanakan pendidikan pada Anak Usia Dini. Berkaitan dengan pelaksanaan pendidikan Anak Usia Dini, dapat dibaca firman allah berikut ini:

Artinya: "dan allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur". (an nahl: 78)

Berdasarkan ayat tersebut di atas, dipahami bahwa anak lahir dalam keadaan lemah tak berdaya dan tidak mengetahui (tidak memiliki pengetahuan) apapun. Akan tetapi allah membekali anak yang baru lahir tersebut dengan pendengaran, penglihatan dan hati nurani. Dengan bekal pendengaran, pengelihatan dan hati nurani (akal) itu, anak pada perkembangan selanjutnya akan memperoleh pengaruh sekaligus berbagai didikan dari lingkungan sekitarnya. Hal ini pula yang sejalan dengan sabda rasul berikut ini:

 

Artinya: "setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut beragama yahudi, nasrani ataupun majusi".(HR. Bukhari, Abu Daud, Ahmad)

Dalam rangka mengoptimalkan perkembangan anak dan memenuhi karakteristik anak yang merupakan individu unik, yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang berbeda, maka perlu dilakukan usaha yaitu dengan memberikan rangsangan-rangsangan, dorongan-dorongan, dan dukungan kepada anak. Agar para pendidik dapat melakukan dengan optimal maka perlu disiapkan suatu kurikulum yang sistematis. Selain pembentukan sikap dan perilaku yang baik, anak juga memerlukan kemampuan intelektual agar anak siap menghadapi tuntutan masa kini dan masa datang. Dalam pembelajaran terhadap Anak Usia Dini, tentu saja uraian materi yang diberikan tidaklah sama dengan yang diberikan kepada orang dewasa, meskipun masih berada dalam lingkup akidah, ibadah dan akhlak.

Pada bidang aqidah, meskipun Anak Usia Dini belum layak untuk diajak berpikir tentang hakikat tuhan, malaikat, nabi (rasul), kitab suci, hari akhir, dan qadha dan qadar, tetapi Anak Usia Dini sudah dapat diberi pendidikan awal tentang aqidah (rukun iman). Pendidikan awal tentang aqidah, bisa saja diberikan materi yang berupa mengenal nama-nama allah dan ciptaan-nya yang ada di sekitar kehidupan anak, nama-nama malaikat, kisah-kisah nabi dan rasul, dan materi dasar lainnya yang berkaitan dengan aqidah (rukun iman).

Pendidikan Anak Usia Dini dalam islam harus kita lakukan agar anak-anak bisa tumbuh menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah. Kebiasaan-kebiasan kebaikan harus diajarkan sejak Anak Usia Dini agar nantinya anak sudah terbiasa ketika sudah memasuki usia baligh ataupun dewasa. Contoh yang konkrit dalam lingkungan keluarga merupakan contoh penerapan pendidikan yang tepat dan benar. Anak-anak merupakan amanah yang dititipkan kepada kita. Oleh karena itu berilah pendidikan yang terbaik sesuai dengan syariat dan aturan dalam islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun