Tahu tentang Disleksia? Saya tahunya itu adalah kesulitan membaca karena sering terbalik. Ternyata tidak sesederhana itu looo... Jadi apa siy disleksia itu?
Disleksia menurut Wikipedia adalah sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yag umumnya terjadi pada anak yang menginjak usia 7 hingga 8 tahun. Hal ini menyebabkan kesulitan belajar pada anak-anak usia sekolah. Anak-anak ini secara fisik tidak terlihat seperti penderitaÂ
Disleksia tidak hanya terbatas pada ketidakmampuan seseorang dalam menyusun atau membaca kalimat dalam urutan yang terbalik tetapi juga berbagai urutan, termasuk dari atas ke bawah, kiri dan kanan dan sulit menerima perintah. Hal ini membuat anak-anak dianggap tidak konsentrasi .
Kebayang gak ketika mereka harus sekolah tanpa tatap muka seperti sekarang. Pembelajaran Jarak Jauh bisa membuat frustasi anak-anak dan orangtua yang mendampinginya, bukan?
Saya mencoba lebih paham tentang ini saat mengikuti webminar yang dibawakan oleh Puan Bulan Ayu, Program Director dari Lembaga Dyslexia Genius di Kuala Lumpur. Webminar ini dihadiri oleh lebih dari 140 peserta dari Malaysia dan Indonesia.
TANDA ANAK DISLEKSIA
Beberapa hal yang perlu di perhatikan orangtua yang memiliki anak yang diduga disleksia :
- Kesulitan berpakaian sendiri atau mengikat tali sepatunya
- Mengalami kesulitan berbicara dengan jelas dan kesulitan dalam penggunaan kata-kata
- Kesulitan dalam melakukan beberapa gerakan, seperti menangkap, melempar dan menendang bola atau melompat
- Malas pergi ke sekolah, ketinggalan pelajaran dan akhirnya menjadi tidak bersemangat ke sekolah
- Memiliki masalah pada pengendalian emosi dan perilaku, bisa menjadi sangat diam dan menyendiri atau malah menjadi sangat agresif dan nakal.
BEBERAPA KELEMAHAN DISLEKSIA
- Kesulitan dalam mengenal urutan, misalnya urutan nama-nama hari atau nama bulan dalam setahun
- Kesulitan dalam menangkap perintah yang panjang
- Mudah lupa / ingatannya pendek
- Cepat merasa bosan
- Motorik halus yang tidak baik, sehingga sulit menulis, menggunting dan memotong
- Sulit berkonsentrasi
- Sangat moody dan berubah-ubah secara emosi
- Sensitif
KELEBIHAN DISLEKSIA
- Sifat penyayang dan perhatian
- Cerdas dan senang bertanya
- Suka menolong
- Memiliki keahlian dalam bidang seni seperti melukis, menyanyi, acting dan music
- Memiliki wajah yang rupawan
- Logis dan kreatif
BEBERAPA TURUNAN DARI DISLEKSIA
- Dyscalculia -- kesulitan dalam hal yang terkait dengan angka-angka
- Dysphasia -- kesulitan dalam menyatakan perasaan secara lisan dan tertulis akibat kesalahan penggunaan bahasa
- Dyspraxia -- kesulitan untuk pengaturan pekerjaan karena tidak sistematis dan tidak rapi
- Dysgraphia -- kesulitan dalam menulis dan menyalin. Biasannya juga terkait dengan cara memegang alat tulis
- Auditori -- kesulitan dalam hal yang terkait dengan nada-nada bunyi
- Fokus -- kesulitan untuk konsentrasi karena mudah terganggu dengan bunyi  atau gerakan. Daya ingat pendek untuk hal-hal yang dipelajari
- Visual in perception -- kesulitan memproses penglihatan, sehingga menjadi salah Â
PENANGANAN ANAK OLEH DYSLEXIA GENIUS
Penderita disleksia yang tidak ditangani dengan baik dapat mengalami kegagalan pendidikan dan pengelolaan emosi. Disleksia tidak menular tetapi dapat diturunkan sehingga perlu adanya deteksi dini untuk penderitanya.
Dyslexia Genius adalah sebuah pusat terapi pembelajaran untuk anak-anak yang menghadapi masalah berkaitan dengan kesulitan pembelajaran akibat disleksia. Lembaga ini menggunakan alat bantu untuk deteksi Disleksia, yaitu SPTBiD. Dengan alat ini penderita disleksia dapat diukur dan dipantau secara terstruktur untuk meningkatkan pemahaman membaca melalui pendekatan multisensor.
Bulan Ayu mengadakan Kerjasama dengan LKM Hilaris di Indonesia untuk dapat membantu anak-anak Indonesia menghadapi gangguan belajar Disleksia. Harapannya, dengan SPTBid dapat juga berhasil membantu Indonesia seperti keberhasilannya di Malaysia.
Jadi, anak-anak di Indonesia dapat melakukan test skrining disleksia di LKM Hilaris Indonesia.
BANTUAN ORANGTUA UNTUK ANAK DISLEKSIA
Anak-anak Disleksia dapat berhasil di sekolah dengan bimbingan yang benar atau bisa juga dengan program Pendidikan khusus. Penting untuk orangtua untuk membantu anak-anak ini dengan berbagai cara, misalnya :
- Membaca dengan suara keras atau membaca bersama-sama dengan anak
- Terus memberi semangat agar anak mau dan berani membaca
- Bekerjasama dengan guru di sekolah
- Bicara dengan anak mengenai kondisinya dan bekerja sama untuk memperbaiki kondisi
- Bergabung dengan kelompok orangtua dengan kondisi yang sama (support group)
Semangat anak-anak Disleksia Indonesia!Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H