Sumber zat besi hewani, contohnya hati, daging, unggas dan ikan sedangkan sumber nabati contohnya adalah sayuran hijau. Cara pencegahan lainnya adalah dengan mengkonsumsi suplemen zat besi disamping melakukan olahraga, tidur cukup dan mengurangi makanan/minuman yang menghambat penyerapan zat besi sperti teh atau kopi. Â
Di Indonesia, suplementasi tablet besi sebenarnya sudah lama di berikan di Puskesmas dan Posyandu dengan menggunakan tablet yang mengandung 60 mg/hari dan 400 mcg asam folat, yang di sebut Tablet Tambah darah (TTD).Â
Dengan rutin mengkonsumsinya, kadar Hb bisa naik sebanyak 1gr% per bulan sehingga kondisi remaja putri sebagai calon ibu dapat di perbaiki, bahkan sebelum terjadi kehamilan. Yang perlu di bina adalah ketaatan dalam mengkonsumsi tablet ini sehingga target pengurangan stunting sebagai tujuan akhirnya tercapai.Â
Suplementasi ini merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.
Apakah mengkonsumsi tablet besi dari Puskesmas / Posyandu berbahaya bila anda tidak menderita anemia ? TIDAK !!! Minum TTD 1 tablet seminggu dalam watu lama tidak berbahaya karena manusia memiliki kemampuan sendiri dalam tubuhnya.Â
Bila kandungan besi dalam tubuh sudah cukup maka besi yang masuk tidak atau sedikit saja di serap. Sebaliknya jika menderita anemia, maka besi akan diserap dalam proporsi yang banyak. jadi tetaplah minum TTD walaupun anda tidak anemia. Kecuali anda memiliki penyakitt Thalasemia atau kelainan limpa dan ginjal. Demikian penjelasan yang saya dapatkan dari brosur Anemia pada Remaja dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia.Â
Jadi, para remaja putri calon ibu, calon mahmud ini harus sadar bahwa kekurangan zat besi sangat mempengaruhi generasi Indonesia ke depan. Yukkksss penuhi kebutuhan zat besi kalian !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H