Mohon tunggu...
Agatha Mey
Agatha Mey Mohon Tunggu... Freelancer - agathamemey@gmail.com / agathamey.com - Menulis sesuka hati

Ibu satu anak, yang suka mempelajari berbagai hal tanpa harus menjadi ahli karena hidup sejatinya adalah sesederhana untuk menjadi bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makanlah Lima Kali Sehari

4 Desember 2017   08:04 Diperbarui: 10 Agustus 2019   13:53 8274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Makan 5 kali sehari ? Beneran ? Makan tiga kali sehari aja gendut, kok pake acaraaneh-aneh lima kali sehari ? Iya ternyata, jadwal makan yang baik adalah 5 kali sehari dengan gizi seimbang dapat menjaga kesehatan, termasuk menjaga berat badan sehingga dapat meminimalisir terjadinya penyakit tidak menular. 

Apa hubungannya dengan penyakit tidak menular ? Kenapa penting ? Tahukah bahwa Penyakit Tidak Menular (PTM) mendominasi separuh dari penyebab kematian di Indonesia ? Penyakit Tidak menular (PTM) adalah penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke orang, contohnya : penyakit kardiovaskular (jantung koroner, hipertensi, stroke), diabetes, dan kanker. Lalu apa hubungannya dengan jadwal makan 5 kali ? Mari di bahas satu-satu yaaa...

Penyakit Tidak Menular dan pencegahannya

10 penyebab kematian tertinggi di Indonesia seperti data dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ( Balitbangkes) Kementerian Kesehatan berdasar survey tahun 2014 adalah sebagai berikut :

  • Stroke
  • Jantung Iskemik
  • Diabetes dengan komplikasi
  • Tuberkolosis pernapasan
  • Hipertensi dengan komplikasi
  • Penyakit pernafasan khususnya Penyakti Paru Obstruktif Kronis (PPOK)
  • Penyakit Hati
  • Kecelakaan Lalulintas
  • Pneumonia
  •  Gastroenteritis

Dari data di atas jelas terlihat bahwa Penyakit Tidak Menular mendominasi penyebab kematian di Indonesia. Peningkatan jumlah PTM yang cukup tajam dalam kurun waktu cepat dikarenakan gaya hidup tidak sehat yang terjadi dalam masyarakat saat ini. Data dari Kemenkes pada tahun 1990, angka kematian akibat PTM adalah 37% dan tahun 2000 sebesar 49% dan terus meningkat pada tahun 2010 menjadi 56%. Hal ini di sebabkan oleh gaya hidup tidak sehat yang diketahui dari data Riset Dasar Kesehatan di mana 36,3% penduduk di atas usia 15 tahun adalah perokok, 93,5% penduduk di atas usia 10 tahun kurang mengkonsumsi buah dan sayur, 26,1% penduduk kurang beraktivitas fisik dan sebanyak 4,6% nya mengkonsumsi alkohol.

"Jadi, penerapan pola hidup sehat dapat mencegah penyakit ini, demikian menurut dr. Lily S Sulistyawati, MM. Beliau juga menyampaikan upaya yang bersifat preventif untuk menekan penyakit ini, yaitu dengan makan teratur sesuai kebutuhan dan menjaga komposisi nutrisi yang seimbang.

Resiko PTM sebenarnya dimulai sejak awal kehidupan, yaitu saat janin ada dalam kandungan sampai usia dewasa. Oleh karena itu pengendalian PTM seharusnya sudah di mulai dari sejak terjadinya kehamilan. Dalam rangka peencegahan PTM, Kementerian Kesehatan sudah mencanangkan slogan CERDIKuntuk masyarakat yaitu : Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori berimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress.

Dari perilaku CERDIK ini, yang dapat kita mulai sejak lahir adalah membentuk pola makan, sesuai Diet sehat dengan kalori berimbang. Pola makan merupakan perilaku yang mempengaruhi keadaan gizi yang terkait dengan tingkat kesehatan individu. Gizi memberikan pertumbuhan normal, perkembangan fisik dan kecerdasan pada bayi, anak-anak dan seluruh kelompok umur. Gizi yang seimbang akan membuat berat badan normal, sehat, tidak mudah terrserang penyakit, melindungi dari penyakit kronis dan kematian dini, disamping meningkatkan produktivitas kerja.

Pedoman Gizi Seimbang

Gizi yang baik sejak masa anak-anak sangat penting untuk tumbuh kembangnya. Namun banyak anak usia sekolah di bawah 10 tahun riskan mengalami kurang gizi akibat faktor eksternal seperti makan yang tidak teratur dan konsumsi junk food. Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Indonesia mempunyai pilihan jenis makanan yang kurang sayur dan buah, kelebihan gula dan garam. Untuk mengatasi itu,  perlu membiasakan pola makan teratur sesuai pedoman  gizi seimbang sejak masa anak-anak, sehingga terbentuk kebiasaan makan yang sehat dan mendukung kesehatan sampai masa tua.

Hampir sebagian besar masyarakat Indonesia mengenal konsep 4 sehat 5 sempurna, yang di populerkan oleh Bapak Prof. Poerwo Soedarmo tahun 1952. namun baru sedikit yang mengenal penyempurnaan konsep itu menjadi Pedoman Gizi Seimbang yang diberlakukan secara resmi dengan UU Kesehatan no. 36 tahun 2009. Pedoman Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai kebutuhan. Jenis dan jumlahnya adalah seperti pada gambar dibawah ini :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun