Mohon tunggu...
Agatha Mey
Agatha Mey Mohon Tunggu... Freelancer - agathamemey@gmail.com / agathamey.com - Menulis sesuka hati

Ibu satu anak, yang suka mempelajari berbagai hal tanpa harus menjadi ahli karena hidup sejatinya adalah sesederhana untuk menjadi bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Memanjakan Perut dengan Wuenak E' Puoll @FKS - SMS

27 Agustus 2016   22:09 Diperbarui: 28 Agustus 2016   11:14 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini pertama kali saya mendatangi Festival Kuliner Serpong (FKS) yang di gelar oleh Summarecon Mall Serpong (SMS). Padahal mall ini sudah menggelar FKS sebanyak 6 kali dengan tema yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini SMS mengangkat tema “Wuenak E’ Puoll” dengan daftar panjang kuliner nusantara, khususnya daerah Jawa Timur.

Selain ragam makanannya, FKS ini juga mengeksplor kekayaan budaya Jawa Timur dengan dekorasi sekitar venue serta suguhan hiburan daerah yang luar biasa. Mata dan telinga kita akan di manjakan dengan gapura berupa candi Penataran dan rumah adat Jawa Timur; tenant-tenant dengan bentuk replika rumah Banyuwangi, Madura dan Majapahit dengan untaian penjor dan lampu berbentuk topeng; panggung hiburan dengan back ground kesenian Reog Ponorogo, miniatur singa-singaan, bulu merak dan kipas raksasa serta kuda lumping. Panggung ini juga menyuguhkan berbagai kesenian, termasuk Reog Ponorogo,  penampiian seniman senior Sujiwo Tedjo , penyanyi Astid dan Ari Lasso sampai pertunjukan atraktif kembang api yang spektakuler.

Ada makanan apa saja siy di sini ?

Terdiri dari 96 tenant, FKS ini di bagi menjadi 61 stand, 28 gerobak, 3 angkringan, 3 wartegan dan 1 bale. Jenis makanan yang beragam menghiasi FKS ini dan beberapa didatangkan langsung dari tempat asalnya, seperti oleh-oleh BHEK, Nasi Campur & Rawon Pojok Tambak Bayan, Pecel Pincuk Ibu Ida, Sego Resek Malang, Soto Ambengan Cak Har, Cwie Mie Malang Gedingan, Sate Klopo Juanda, Sate Ponorogo Nyamleng, Bebek Ireng Cak Baz, dan lain lain.

Walaupun tema kali ini adalah Jawa Timuran, terdapat banyak juga stand dengan makanan khas daaerah lain, seperti  nasi Jamblang mang Dul, serabi Notosuman, mie Aceh, cendol  Elizabeth dan lain lain. Beberapa stand non halal juga tersedia di sini dengan tempat yang terpisah di sudut.

 Apakah anak-anak akan suka di ajak ke FKS ini ?

Tentu sajaaaaaaa yaaaaaa… Selain bisa menyantap makanan berat dengan cita rasa woooww, terdapat juga stand / gerobak camilan-camilan yang di sukai anak-anak seperti : kue pukis & leker Sumber Rejeki, siomay & batagor Swan, Ote ote Surabaya, Bola Ubi O’Leea, Cilok dan Cimol, Ronde, kue cubit Laba Laba, dan tidak ketinggalan juga Gulali Harum Manis dan es Goyang.

Cuma itu ? Tentu saja tidak. Tahun ini SMS mmberikan sesuatu yang baru berupa Pojok Dolanan yang memberikan kesenangan bermain seperti lempar kaleng dengan bola, lempar gelang ke botol hingga lempar bola ke wadah besar dan kecil. Bayar gak ? Bolehhhh, Cukup dengan membayar Rp. 10.000,- saja. Maunya gratis ? Bisaaaaaa…. Keliling saja untuk mengumpulkan 3 botol bekas minuman para pengunjung  dan tukarkan dengan tiket bermainnya.  Saya salut dengan ide penukaran ini karena menurut saya, kebiasaan menaruh sisa / bekas tempat makan ke dalam tempat sampah secara swalayan tidak biasa di lakukan oleh masyarakat Indonesia. Dengan cara ini, paling tidak orang jadi mau mengumpulkan sampah botol bekas minuman yang telah di konsumsinya, bahkan rela mengambil sampah orang lain. Hahahaha….

Bebek Ireng Cak Baz dan Ketan Duren

   

Saya memilih makanan ini sebagai makanan utama saya saat berkunjung ke FKS. Selain karena saya juga penggemar bebek goreng, saya sangat tertarik dengan sambalnya yang tampak menggiurkan. Proses penyajiannya cukup singkat dan memang kebetulan saat saya berkunjung, stand ini sedang kosong dan kemudian menjadi ramai pengunjung, saat saya menunggu pesanan. Jadi mikir, apa saya yang bikin rame yaaaa… hahahaha…  Tidak sabar menunggu lama untuk menyantapnya, saya segera mencuci tangan dan langsung happppp…. Pillihan saya memang tidak salah. Dengan ukuran potongan bebek ini yang cukup besar, puas rasanya menyantapnya. Apalagi dengan cocolan sambal yang luarrrrrr biasaaaa. Maka tuntaslah itu nasi dan bebek beserta sambalnya di tengah cucuran keringat akibat rasa pedesssssnya. Wuenak E’ Puoll……

Pilihan ketan duren buat saya juga tepat. Karena ini makanan favorit saya sejak kecil. Ukurannya yang lumayan besar membuat perut saya cukup kenyang apalagi di santap setelah makan sang bebek tadi. Semoga tidak dibaca ini artikel oleh teman-teman yang tahu “perut karet” saya. Karena mereka akan mengatakan “pencitraan bingiiittttsss loe” hahahaha….

Jujur sebenarnya saya tidak sekenyang itu, tapi berhubung ini pertama kali nya saya “madyang” bersama teman-teman KPK, saya khawatir mereka terkejut dengan porsi makan saya, secara badan saya tidak mendukung kesesuaian porsi dan bentuknya. Hahahaha….

Jadi, saya putuskan akan sering-sering madyang bareng KPK dan akan datang ke FKS berikutnya di SMS. Ciayooo…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun