Riris yang pustakawan, berhasil di bidang teknologi.
Yuli yang lulusan perbankan, dikenal sebagai relawan di bidang kesehatan.
3. Kemauan belajar dan kerja keraslah yang menentukan keberhasilan seseorang.
Riris berhasil akibat kemauannya mempelajari bidang yang berbeda dan kerja kerasnya membangun usaha.
Yuli bahkan rela membuka halaman demi halaman Undang Undang Rumah Sakit dan Undang Undang Kesehatan untuk dapat berargumentasi dengan pihak Rumah Sakit agar mau menerima pasien BPJS. Kerja keras yang kadang harus membantu keluarga pasien di saat seharusnya beliau istirahat membuatnya puas secara batin dalam melakukan akivitasnya.
4. Jangan menyerah dengan ketiadaan dukungan yang di harapkan
Riris rela meninggalkan pekerjaannya saat para petinggi di universitas tidak mendukungnya. Dan saat ini, tanpa dukungan dari pemerintah yang sebenarnya sangat di butuhkannya, Riris tetap bertahan dan maju untuk meraih cita-citanya :
- Mengembangkan game yang menjadi Top Sales internasional.
- Membangun dan membina fan-base gamer terbesar di dunia.
- Menjadi inkubator studio game indie yang menelurkan studio baru.
- Menjadi studio game indie yang secara konsisten mengembangkan SDM dengan ‘continuous learning’.
Yuli adalah contoh perempuan pantang menyerah, saat pengawasan terhadap Rumah Sakit yang seharusnya di lakukan agar masyarakat memperoleh hak-hak kesehatan mereka, Â terabaikan saat ini. Yuli terus berusaha menembus alasan-alasan klasik Rumah Sakit dalam menolak pasien dengan kartu BPJS.
Saya rasa, 4 point di atas sudah cukuplah untuk saya supaya saya juga bisa meraih cita-cita menjadi host sebuah acara di komunitas besar seperti Kompasiana, hahahaha.... Siapa tau tulisan saya menggugah petinggi Kompasiana untuk menjajal kemampuan saya.... Tetep mimpilah ya....
Teruslah bermimpi, karena segala sesuatu berawal dari impian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H