Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Perbedaan Media Analog dan Digital, Apa yang Menjadi Pilihan Anda?

14 Februari 2018   00:13 Diperbarui: 14 Februari 2018   09:05 7834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Zaman berganti, perubahan terjadi. Mulai dari perubahan cara hidup, cara berpikir, cara bekerja, dan lain sebagainya. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah kemunculan internet. Internet membuat segala sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, mengubah sesuatu yang sulit menjadi gampang. Hal yang paling menonjol adalah perubahan media. Dulunya, media hanya sebatas majalah, koran cetak, flyer, dan lain sebagainya. 

Namun, seiring perkembangan zaman dan teknologi, segala sesuatunya dapat digitalisasi agar menjadi lebih rapih dan mudah untuk diakses. Perkembangan teknologi memang tak dapat dipungkiri di zaman milenial saat ini. Kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan memang menjadi kekuatan utama digitalisasi media dapat berjalan dan berlangsung hingga saat ini. Seperti dilansir dari Tempo.co, hal ini sampai mengakibatkan beberapa media diluar negeri gulung tikar seperti Tribune, New York Times, majalah Newsweek, majalah Reader's Digest, dan Rocky Mountain News

Banyaknya media cetak yang gulung tikar atau justru beralih ke digitalisasi media, menggambarkan betapa besarnya pengaruh media digital di dalam masyarakat saat ini. Untuk memperjelas bagaimana digital media menjadi lebih diminati oleh banyak orang, maka di dalam tulisan ini, penulis akan membahas mengenai analog media vs digital media berdasarkan buku Brian Carroll yang berjudul Writing fo Digital Media. 

Untuk lebih memudahkan penjelasan mengenai analog mediadan digital media, mungkin penulis akan menjelaskan terlebih dahulu apa sih kedua hal tersebut? Apa saja output dari kedua media tersebut? Apakah perbedaaan dan kesamaan dari keduanya? Bagaimana kredibilitas sebuah media digital? Untuk lebih mengetahui hal tersebut, penulis akan menguraikan jawaban dari pertanyaan yang ada.

Apakah itu analog media vs digital media?

 Analog media adalah media yang masih belum terkenal arus digitalisasi, misalnya seperti majalah, koran cetak, tape, rekaman, flyer dan lain sebagainya. Sedangkan media digital adalah media yang sudah terkenal arus digitalisasi atau konversi dari media analog, misalnya koran cetak sekarang sudah ada portal berita di internet, televisi, sosial media, dan lain sebagainya.

Apakah perbedaan dan persamaan analog media vs digital media?

Berbicara mengenai hal ini, pasti kedua ini memiliki perubahan yang sangat signifikan. Berdasarkan sumber yang dimiliki oleh penulis, dikatakan bahwa perbedaab keduanya terletak pada pola komunikasi yang ada. Jika pada analog media polanya satu arah, berbeda dengan digital media, dimana polanya menjadi dua arah.

 Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian awal, bahwa analog media output-nya, yaitu majalah, koran, dan lain-lain. Hal ini juga mengartikan bahwa sulit bagi para pembaca untuk bisa berkomunikasi secara langsung dengan si pembuat berita atau pun penulis yang memiliki sebuah artikel. 

Pengakses media analog cenderung hanya sebagai pembaca dan interaktif. Berbeda dengan pesaingnya, yaitu media digital. Media digital lebih bisa memberikan ruang kepada para pembaca agar tidak menjadi pasif, tetapi aktif. Misalnya saja pada pembaca bisa bertanya pada kolom comment yang tersedia dibagian bawah sebuah tulisan. Hal mendasar ini lah yang membedakan kenyamanan menggunakan media digital.

Selain itu, pengguna media digital dapat mengakses bacaan kapan saja dan dimana saja. Berbeda dengan media analog, dimana kita harus menunggu sehari kemudian atau seminggu kemudian baru bisa mendapatkan informasi dari media tersebut dan beritanya pun akan hilang bersamaan dengan hilangnya media analog tersebut. Jika tadi berbicara mengenai perbedaan dari kedua media tersebut, sekarang penulis akan membahas mengenai persamaanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun