Mohon tunggu...
Taufiq suryana
Taufiq suryana Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pencegahan Kebiasaan Merokok Pada Remaja

28 Desember 2018   16:55 Diperbarui: 29 Desember 2018   11:33 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merokok sudah menjadi hal yang biasa bagi banyak orang, baik pria maupun wanita, bahkan remaja pun sudah banyak yang mulai merokok. 

Lebih dari 4000 bahan kimia terdapat di dalamnya. Setidaknya, 60 dari bahan kimia tersebut mampu menyebabkan kanker. Bahan-bahan berbahaya pada sebatang rokok, di antaranya:  Karbon monoksida, tar, gas oksidan, benzen, dan nikotin yang bisa menyebabkan ketagihan. 

Ketua Tobacco Control Support Center, Dr Santi Martini, dr.M.Kes "mengakui bahwa harga rokok di Indonesia memang terlalu murah". Hal itu menyebabkan jumlah perokok pemula meningkat dari 7,2 persen pada 2013 menjadi 8,8 persen pada 2016 (Sirkesnas, 2016). Berdasarkan riset Atlas Tobbaco, Indonesia menduduki ranking tiga negara dengan jumlah perokok tertinggi di dunia.

Merokok merupakan salah satu masalah yang sulit dipecahkan. Apalagi sudah menjadi masalah nasional, dan bahkan internasional. Hal ini menjadi sulit, karena berkaitan dengan banyak faktor yang saling memicu, sehingga seolah- olah sudah menjadi lingkaran setan.

Para perokok merasakan nikmatnya merokok begitu nyata, sampai dirasa memberikan rasa menyenangkan dan menyegarkan sehingga setiap harinya harus menyisihkan uang untuk merokok. 

Gambar 1
Gambar 1
Kelompok lain, khususnya remaja pria, mereka menganggap bahwa merokok adalah merupakan ciri kejantanan yang membanggakan, sehingga mereka yang tidak merokok malah justru diejek. Padahal mereka sadar bahwa merokok dapat membahayakan kesehatan bahkan menimbulkan banyak penyakit serius.

Berkaitan dengan fenomena di atas, dosen pembimbing Yelfi Anwar, M.Farm.,Apt. menugaskan mahasiswa Apoteker UTA '45 angkatan 39 untuk mengadakan penyuluhan kesehatan mengenai perilaku merokok pada remaja dan bagaimana pola pikir remaja tentang bahaya merokok.

Pemberian Materi
Pemberian Materi
Menurutnya  “diadakan penyuluhuan ini agar bisa menambah wawasan tentang perilaku merokok dan cara menanggulanginya sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku merokok pada remaja”.

Di tinjau dari segi kesehatan, merokok meruakan salah satu sumber munculnya berbagai macam penyakit, diantaranya dapat menyebabkan kanker dan penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan kematian, oleh karena itu merokok harus dihentikan sebagai usaha pencegahan sedini mungkin.

Kegiatan ini adalah penyuluhan lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan psikologi perkembangan. Penyuluhan ini dilakukan di SMPN 140 Jakarta didampingi  ibu Riong S Panjaitan.S.Si.,M.Si, dengan tujuan memberikan edukasi kepada siswa-siswi tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan orang disekitarnya.

siswa mengajukan pertanyaan tentang bahaya merokok
siswa mengajukan pertanyaan tentang bahaya merokok
Mungkin Anda sudah terbiasa mendengar bahaya merokok terhadap tubuh, namun Anda tetap tidak menghentikan kebiasaan tersebut, karena merasa saat ini kesehatan Anda masih baik-baik saja. 

Perlu diingat, merokok sama saja seperti menabung racun pada tubuh yang sedikit demi sedikit bisa menumpuk jika dilakukan terus-menerus. Dengan begitu, risiko menderita penyakit pun akan lebih tinggi pada masa tua. Tidak hanya Anda, orang-orang disekitar anda akan merasakan efeknya karena turut menghirup asap rokok yang beracun. Oleh karenanya, segera hentikan kebiasaan yang merugikan ini. 

Dari hasil penyuluhan dan quisioner yang kami lakukan diketahui hampir sebagian besar siswa/i SMPN 140 Jakarta sudah mengetahui tentang bahaya merokok itu sendiri, dan setelah dilakukan  penyuluhan semuanya dapat memahami dengan baik sehingga dapat mencegah penggunaan rokok sejak dini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun